CANDI CETA: REPOSISI LINGGA DULU DAN KINI (TINJAUAN ASPEK FUNGSI KEKINIAN)

Main Article Content

Agustijanto Indradjaja

Abstract

Kawasan di sekitar lereng sampai puncak Gunung Lawu memiliki potensi sumberdaya arkeologi yang cukup potensial bagi sejarah perkembangan kebudayaan. Daerah Gunung Lawu memiliki perbedaan nuansa atau sifat keagamaan. Tinggalan arkeologinya bersifat keagamaan hindu, yaitu empat buah candi dari periode Majapahit akhir diantaranya Candi Sukuh, Ceta, Menggung dan Planggatan. Keempat candi ini berada diketinggian 700-1300 mdpl. Melihat situasi tersebut terlihat nuansa prasejarah yang berbentuk punden berundak. Hal ini menimbulkan suatu interpretasi bahwa pada masa akhir Hindu-Budha di Jawa, kepercayaan lokal kembali menguat ditandai dengan bangunan berciri tradisi masa prasejarah. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat reposisi lingga dari dulu sampai sekarang. Metode yang digunakan berupa pengumpulan data pustaka dan pendokumentasian serta menganalisis data. Hasil yang diperoleh bahwa masyarakat Hindu Dharma di Lereng gunung Lawu dapat dikatakan telah mengalami proses sinkretisme, terlihat dari tata upacara mereka seperti satu suro dan modosio. Secara konseptual, mereka masih mengenal dewa siwa sebagai dewa tertinggi tetapi dalam upacara telah mengalami transformasi nilai.

Article Details

Section
Articles

References

Anonim, 2000. “Penelitian Arsitektur di Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah”, (laporan penelitian). Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Darmosoetopo, Riboet, 1975. “Peninggalanpen inggalan Kebudayaan di Lereng Barat Lawu", Proyek PPPT-UGM. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Gupte, R.S., 1972. “Iconography of The Hindus Buddhists in Jains”. Bombay: Taraporevala Son.

Hadiwijono, Harun, 1985. “Agama HinduBudha”. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Kempers, AJ. Bernet, 1956. “Ancientindonesia Art”. Harvard University Press: Cambridge Masseitasetts.

Linus, I Ketut, 1980. “Lingga Yoni di Pura Luhur Entap Sai di Bali”, PIA Cibulan. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Magetsari, Noerhadi, 1986. “Local Genius dalam Kehidupan Beragama”, Kepribadian Budaya Bangsa, Ayatrohaedi (ed.). Jakarta: Pustaka Jaya.

Munandar, Agus Aris, 1984. "Banguanan Suci pada Masa Kerajaan Sunda: Data Arkeologi dan Sumber Tertulis". PIA VI. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Priyatna, H.S., 1998. "Pergeseran Pusat Kegiatan Upacara di Situs Megalitik Puncak Gunung Lawu", Berkala Arkeologi, thn. XIX, no. 1. Yogyakarta: Balai Arkeologi.

Setyawati S., 1982. “Monumen-monumen Indonesia Purba”. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Siswandi, 1977. “The Lingodbava Myth on Old Javanese Bronze Lamp”, Majalah Arkeologi, thn. I, no. 1. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Soediman, 1980. "Candi Sambi Sari dan Masalah-masalahnya ", PIA Cibulan. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.