CANDI CETA: REPOSISI LINGGA DULU DAN KINI (TINJAUAN ASPEK FUNGSI KEKINIAN)
Main Article Content
Abstract
Kawasan di sekitar lereng sampai puncak Gunung Lawu memiliki potensi sumberdaya arkeologi yang cukup potensial bagi sejarah perkembangan kebudayaan. Daerah Gunung Lawu memiliki perbedaan nuansa atau sifat keagamaan. Tinggalan arkeologinya bersifat keagamaan hindu, yaitu empat buah candi dari periode Majapahit akhir diantaranya Candi Sukuh, Ceta, Menggung dan Planggatan. Keempat candi ini berada diketinggian 700-1300 mdpl. Melihat situasi tersebut terlihat nuansa prasejarah yang berbentuk punden berundak. Hal ini menimbulkan suatu interpretasi bahwa pada masa akhir Hindu-Budha di Jawa, kepercayaan lokal kembali menguat ditandai dengan bangunan berciri tradisi masa prasejarah. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat reposisi lingga dari dulu sampai sekarang. Metode yang digunakan berupa pengumpulan data pustaka dan pendokumentasian serta menganalisis data. Hasil yang diperoleh bahwa masyarakat Hindu Dharma di Lereng gunung Lawu dapat dikatakan telah mengalami proses sinkretisme, terlihat dari tata upacara mereka seperti satu suro dan modosio. Secara konseptual, mereka masih mengenal dewa siwa sebagai dewa tertinggi tetapi dalam upacara telah mengalami transformasi nilai.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Anonim, 2000. “Penelitian Arsitektur di Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah”, (laporan penelitian). Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Darmosoetopo, Riboet, 1975. “Peninggalanpen inggalan Kebudayaan di Lereng Barat Lawu", Proyek PPPT-UGM. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.
Gupte, R.S., 1972. “Iconography of The Hindus Buddhists in Jains”. Bombay: Taraporevala Son.
Hadiwijono, Harun, 1985. “Agama HinduBudha”. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Kempers, AJ. Bernet, 1956. “Ancientindonesia Art”. Harvard University Press: Cambridge Masseitasetts.
Linus, I Ketut, 1980. “Lingga Yoni di Pura Luhur Entap Sai di Bali”, PIA Cibulan. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Magetsari, Noerhadi, 1986. “Local Genius dalam Kehidupan Beragama”, Kepribadian Budaya Bangsa, Ayatrohaedi (ed.). Jakarta: Pustaka Jaya.
Munandar, Agus Aris, 1984. "Banguanan Suci pada Masa Kerajaan Sunda: Data Arkeologi dan Sumber Tertulis". PIA VI. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Priyatna, H.S., 1998. "Pergeseran Pusat Kegiatan Upacara di Situs Megalitik Puncak Gunung Lawu", Berkala Arkeologi, thn. XIX, no. 1. Yogyakarta: Balai Arkeologi.
Setyawati S., 1982. “Monumen-monumen Indonesia Purba”. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Siswandi, 1977. “The Lingodbava Myth on Old Javanese Bronze Lamp”, Majalah Arkeologi, thn. I, no. 1. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Soediman, 1980. "Candi Sambi Sari dan Masalah-masalahnya ", PIA Cibulan. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.