BUDAYA PALEOLITIK DI INDONESIA TIMUR
Main Article Content
Abstract
Kepulauan Indonesia terletak antara benua Asia dan Australia yang memiliki posisi strategis. Pada masa prasejarah Indonesia memegang peranan penting yang berkaitan dengan proses persebaran budaya dan migrasi manusia serta fauna dari daratan Asia ke Oceania atau sebaliknya. Penelitian ini memusatkan perhatian pada tinggalan budaya khususnya kala Plestosesn yang menyangkut alat-alat paleolitik yang memiliki kaitan dengan aspek-aspek migrasi. Tujuannya untuk menggambarkan berbagai jenis tinggalan budaya prasejarah khususnya temuan alat paleolitik yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan berupa pengumpulan data baik data pustaka dan data lapangan yang diolah serta dianalisis. Hasil yang diperoleh terlihat bahwa bukti-bukti tinggalan budaya paleolitik di wilayah NTT kemungkinan mempunyai sebaran yang lebih luas dan tidak terbatas hanya pada daerah pulau Sumba, Sabu, Timor dan Flores. Karakter menonjol dari budaya paleolitik di NTT umumnya menghasilkan industri litik berbentuk sederhana dan berukuran besar serta kasar yang dihasilkan lewat pengerjaan yang masih sederhana.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Azis, R. Budisantoso, 1986. “Alat-Alat batu Inti dari Timor Barat (NTT)”. PIA-IV, Puslit Arkenas. Jakarta, 16-37
Azis, R. Budisantoso & Rokhus Due Awe, 1976. “Laporan Survei di Flores dan Timor, NTT”. BPA No. 29. Puslit Arkenas. Jakarta
Basoeki, 1986. “Peranan Kayu pada Masa Prasejarah”. PIA-IV, Puslit Arkenas. Jakarta, 151-154
Bergh, Van Den & Fahrul Azis, 1994. “Sedimentology and Fauna of Continental Deposit of Indonesia”. Final Report to the Geological Research and Development Centre. Bandung
Chang, Kwang Chih, 1964. “The Archaeology of Ancient China”. New Haven, London
Clark, J. Desmond, 1971. “The Prehistory of Africa”. New York: Washington
Jatmiko, 1994. “Penelitian Arkeologi di Situs Manikin-Noelbaki dan Atambua, Timor Barat, NTT”. LPA Bidang Prasejarah, Puslit Arkenas. Jakarta
Jatmiko, 2000. “Temuan Baru Alat-Alat Paleolitik di Pulau Sumba”. Majalah KALPATARU No. 14, Puslit Arkenas. Jakarta, 5-10
Jatmiko, T. Sutikno, Wahyu S, Rokhus DA, dan Sri Wasisto, 2004. “Penelitian Arkeologi di Situs Liang Bua, Kabupaten Manggarai, Flores”. LPA Asdep Ur Aekenas. Jakarta.
Jatmiko, 2005. “Ekskavasi Arkeologi dan Paleontologi di Situs Kobatuwa, Kabupaten Ngada (Flores Tengah), NTT”. LPA Asdep Ur Aekenas. Jakarta.
Moorwood, J. M, F. Azis, G. Van den Bergh, P. Sondaar, and J. De Vos, 1997. “Stone Artifact From the 1994 excavations at Matamenge, Central Flores, Indonesia”. Australia Archaeology No. 44, 26-34
Moorwood, J. M, F. Azis, P. O’Sullivan, Nasruddin, D.R. Hobbs, A. Raza, 1999. “Archaeological and Paleontological research in central Flores, East Indonesia: results of fieldwork 1997-1998”. ANTIQUITY, Vol. 73, No. 280. England.
Moorwood, J. M, R.P. Soejono, T. Sutikna, and Rokhus DA, 2002. “The Archaeology of Liang Bua, West Flores, Indonesia: Preliminary Report on the Excavation 2001-02”. Research Report.
Semah, Francois, A-M Semah, T. Djubiantono, and H.T. Simanjuntak, 1992. “Did They Also Made Stone Tools?”. The Journal of Human Evolution Vol. 3, 439-446
Simanjuntak, Harry Truman, 2000. “Wacana Budaya Manusia Purba”. Majalah AMERTA No. 20, Puslit Arkenas, Jakarta, 1-14
Soejono, R.P, 1984. “Sejarah Nasional Indonesia I. Editor, Balai Pustaka”. Jakarta
Soejono, R.P, 1986. “Palaeolithic Discovery on Sabu Island, Eastern Indonesia”. Makalah.
Soejono, R.P, 1987. “Stone tools Type in Lombok” Man and Culture in Oceania, Special Issue.
Sondaar, P.Y, G.D. Van Den Bergh, B. Mubroto, F. Azis, J. De Vos & U.L, Batu, 1994. “Middle Pleistocene Faunal turn-Over and Colonisation of Flores (Indonesia) by Homo Erectus”. Comptes Residues de la Academic des Sciences No. 319, Paris, 125-62
Semianto, M.J. Morwood, F. Asiz, Nasruddin, and D.R. Hobbs, 1998. “Geologi dan Statigrafi Formasi Ola Bula Daerah Soa, Flores”. Makalah, Puslitbang Geologi Bandung.
Verhoeven, Th, 1968. “Pleistocene Funde auf Flores, Timor, and Sumba”. Anthropic Gedenkschirft Num. 100.
Verhoeven, Th and J. Marringer, 1970. “Note on Some Stone Artifacts in the National Archaeological Institute of Indonesia, Jakarta, Collected from the Stegodon Fossil bed at Boaleza in Flores”. Anthropos No. 65.
Veth, Peter, M. Spriggs, Jatmico, and Susan O’Connor, 2000. “Bridging Sunda and Sahul: The Archaeological Significance of the Aru Island, Maluku”. Prosiding Komperensi Antar Hubungan Bahasa dan Budaya di Kawasan Non-Austronesia (Editor Sudaryanto dan Alex Horo Rambadeta). Pusat Studi Asia-Pasifik, UGM, Yogyakarta, 92-96
Zaim, Yahdi, 1996. “Pengaruh Geologi Kwarter Terhadap Perjalanan Manusia Purba ke Asia tenggara”. Paper on Conference and Congres of Indonesia Prehistory I. Yogyakarta.