BUDAYA PALEOLITIK DI INDONESIA TIMUR

Main Article Content

nfn Jatmiko

Abstract

Kepulauan Indonesia terletak antara benua Asia dan Australia yang memiliki posisi strategis. Pada masa prasejarah Indonesia memegang peranan penting yang berkaitan dengan proses persebaran budaya dan migrasi manusia serta fauna dari daratan Asia ke Oceania atau sebaliknya. Penelitian ini memusatkan perhatian pada tinggalan budaya khususnya kala Plestosesn yang menyangkut alat-alat paleolitik yang memiliki kaitan dengan aspek-aspek migrasi. Tujuannya untuk menggambarkan berbagai jenis tinggalan budaya prasejarah khususnya temuan alat paleolitik yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan berupa pengumpulan data baik data pustaka dan data lapangan yang diolah serta dianalisis. Hasil yang diperoleh terlihat bahwa bukti-bukti tinggalan budaya paleolitik di wilayah NTT kemungkinan mempunyai sebaran yang lebih luas dan tidak terbatas hanya pada daerah pulau Sumba, Sabu, Timor dan Flores. Karakter menonjol dari budaya paleolitik di NTT umumnya menghasilkan industri litik berbentuk sederhana dan berukuran besar serta kasar yang dihasilkan lewat pengerjaan yang masih sederhana.

Article Details

Section
Articles

References

Azis, R. Budisantoso, 1986. “Alat-Alat batu Inti dari Timor Barat (NTT)”. PIA-IV, Puslit Arkenas. Jakarta, 16-37

Azis, R. Budisantoso & Rokhus Due Awe, 1976. “Laporan Survei di Flores dan Timor, NTT”. BPA No. 29. Puslit Arkenas. Jakarta

Basoeki, 1986. “Peranan Kayu pada Masa Prasejarah”. PIA-IV, Puslit Arkenas. Jakarta, 151-154

Bergh, Van Den & Fahrul Azis, 1994. “Sedimentology and Fauna of Continental Deposit of Indonesia”. Final Report to the Geological Research and Development Centre. Bandung

Chang, Kwang Chih, 1964. “The Archaeology of Ancient China”. New Haven, London

Clark, J. Desmond, 1971. “The Prehistory of Africa”. New York: Washington

Jatmiko, 1994. “Penelitian Arkeologi di Situs Manikin-Noelbaki dan Atambua, Timor Barat, NTT”. LPA Bidang Prasejarah, Puslit Arkenas. Jakarta

Jatmiko, 2000. “Temuan Baru Alat-Alat Paleolitik di Pulau Sumba”. Majalah KALPATARU No. 14, Puslit Arkenas. Jakarta, 5-10

Jatmiko, T. Sutikno, Wahyu S, Rokhus DA, dan Sri Wasisto, 2004. “Penelitian Arkeologi di Situs Liang Bua, Kabupaten Manggarai, Flores”. LPA Asdep Ur Aekenas. Jakarta.

Jatmiko, 2005. “Ekskavasi Arkeologi dan Paleontologi di Situs Kobatuwa, Kabupaten Ngada (Flores Tengah), NTT”. LPA Asdep Ur Aekenas. Jakarta.

Moorwood, J. M, F. Azis, G. Van den Bergh, P. Sondaar, and J. De Vos, 1997. “Stone Artifact From the 1994 excavations at Matamenge, Central Flores, Indonesia”. Australia Archaeology No. 44, 26-34

Moorwood, J. M, F. Azis, P. O’Sullivan, Nasruddin, D.R. Hobbs, A. Raza, 1999. “Archaeological and Paleontological research in central Flores, East Indonesia: results of fieldwork 1997-1998”. ANTIQUITY, Vol. 73, No. 280. England.

Moorwood, J. M, R.P. Soejono, T. Sutikna, and Rokhus DA, 2002. “The Archaeology of Liang Bua, West Flores, Indonesia: Preliminary Report on the Excavation 2001-02”. Research Report.

Semah, Francois, A-M Semah, T. Djubiantono, and H.T. Simanjuntak, 1992. “Did They Also Made Stone Tools?”. The Journal of Human Evolution Vol. 3, 439-446

Simanjuntak, Harry Truman, 2000. “Wacana Budaya Manusia Purba”. Majalah AMERTA No. 20, Puslit Arkenas, Jakarta, 1-14

Soejono, R.P, 1984. “Sejarah Nasional Indonesia I. Editor, Balai Pustaka”. Jakarta

Soejono, R.P, 1986. “Palaeolithic Discovery on Sabu Island, Eastern Indonesia”. Makalah.

Soejono, R.P, 1987. “Stone tools Type in Lombok” Man and Culture in Oceania, Special Issue.

Sondaar, P.Y, G.D. Van Den Bergh, B. Mubroto, F. Azis, J. De Vos & U.L, Batu, 1994. “Middle Pleistocene Faunal turn-Over and Colonisation of Flores (Indonesia) by Homo Erectus”. Comptes Residues de la Academic des Sciences No. 319, Paris, 125-62

Semianto, M.J. Morwood, F. Asiz, Nasruddin, and D.R. Hobbs, 1998. “Geologi dan Statigrafi Formasi Ola Bula Daerah Soa, Flores”. Makalah, Puslitbang Geologi Bandung.

Verhoeven, Th, 1968. “Pleistocene Funde auf Flores, Timor, and Sumba”. Anthropic Gedenkschirft Num. 100.

Verhoeven, Th and J. Marringer, 1970. “Note on Some Stone Artifacts in the National Archaeological Institute of Indonesia, Jakarta, Collected from the Stegodon Fossil bed at Boaleza in Flores”. Anthropos No. 65.

Veth, Peter, M. Spriggs, Jatmico, and Susan O’Connor, 2000. “Bridging Sunda and Sahul: The Archaeological Significance of the Aru Island, Maluku”. Prosiding Komperensi Antar Hubungan Bahasa dan Budaya di Kawasan Non-Austronesia (Editor Sudaryanto dan Alex Horo Rambadeta). Pusat Studi Asia-Pasifik, UGM, Yogyakarta, 92-96

Zaim, Yahdi, 1996. “Pengaruh Geologi Kwarter Terhadap Perjalanan Manusia Purba ke Asia tenggara”. Paper on Conference and Congres of Indonesia Prehistory I. Yogyakarta.