KEMUNGKINAN PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHI PROCESS DALAM PERSPEKTIF RUANG SKALA MIKRO (STUDI KASUS GUA GARUNGGUNG, KABUPATEN PANGKEP)
Main Article Content
Abstract
Gambar prasejarah yang terdapat pada gugusan gua hunian di Maros-Pangkep, dapat dijadikan suatu objek ujicoba pendekatan metode analytical hierarchi proses (AHP) dalam bidang arkeologi. Secara umum permasalahan penelitian berkaitan dengan fenomena tersebut, yaitu apa yang menjadi alas an pendukung kebudayaan Garunggung dalam memilih ruang dan bidang gua sebagai media gambar. Pendekatan ini bertujuan untuk menguji variabilitas data ruang dan bidang sebagai media gambar. Metode yang digunakan berupa pengumpulan data, karena pendekatan analitical hierarchi proses membutuhkan beberapa kriteria data seperti data morfologi gua yang berkaitan dengan keruangan, dilanjutkan dengan menganalisa dan menafsirkan data. Hasil yang diperoleh bahwa tulisan ini barulah sebatas ujicoba, dan harus diujicobakan pada gua-gua prasejarah lain yang tersebar digugusab kawasan karts Maros-Pangkep dan objek arkeologi lain. Penerapan pendekatan ini layak dipertimbangkan dalam analisis yang memiliki spesifikasi jangkauan ruang skala mikro.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Kosasih, E.A, 1983. “Lukisan Gua di Indonesia Sebagai Sumber Data Penelitian Arkeologi”. PIA III, Ciloto.
___________ 1986. “Studi Komparatif Tentang Lukisan-Lukisan Gua Prasejarah Dikawasan Asia Tenggara (Indonesia, Thailand dan Pilipina)”. PIA IV, Cipanas.
___________ 1995. “Lukisan Gua Di Sulawesi Selatan: Refleksi Kehidupan Masyarakat Pendukung”. Tesis, Universitas Indonesia Jakarta.
Nasruddin, 1996. “Pemanfaatan Gua-Gua Prasejarah Pangkep: Suatu Kajian Bentuk Pemilihan Situs”. Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi. Ujung Pandang
Renfrew, Colin and Paul Bahn, 1991. “Archaeology Theories, methods and practice”. London: Thames and Hodson
Setiawan, Findi. 2002. “Gambar Cadas Indonesia”, Makalah pada seminar Budaya Visual Masyarakat Prasejarah. Seni rupa ITB. Bandung.
Supratpa, Blasius. 2000. “Penggarapan Ekoton Mangrove Dan Marin Masyarakat Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut Di Pangkep: Suatu Kajian Sejarah Budaya”. Buletin Prasejarah, vol 1 tahun 2000. Asosiasi prehistorisi Indonesia (API). Jakarta.