JEJAK-JEJAK ARKEOLOGIS DI KAKI GUNUNG BAMBAPUANG KABUPATEN ENREKANG SULAWESI SELATAN

Main Article Content

Nani Somba

Abstract

Sites located in Buntu Kotu Enrekang, is one of the suspected sites as settlement sites. It was seem from the variability of findings of such a monumental and artifaktual stone mortar and fragments of pottery. In addition, this location is very strategic in terms of defense because it was on a hill called Kotu. Period must start and end of the residential site can not be determined, but it can be expected to have existed since praislam. The causes of abandonment of the site not known for certain, however, can be attributed to several events such as natural disasters, wars, or the reduced quality of natural resources in the places of origin so that the site was left to look for a new settlement site.


Situs yang terletak di Buntu Kotu Enrekang, adalah salah satu situs yang diduga sebagai situs pemukiman. Itu terlihat dari variabilitas temuan seperti lesung batu yang monumental dan artifaktual serta pecahan tembikar. Selain itu, lokasi ini sangat strategis dalam hal pertahanan karena berada di sebuah bukit yang disebut Kotu. Mengenaia kapan dimulain dan berakhirnya situs pemukiman ini tidak dapat ditentukan, tetapi dapat diperkirakan telah ada sejak praislam. Penyebab ditinggalkannya situs tidak diketahui secara pasti, bagaimanapun, dapat dikaitkan dengan beberapa peristiwa seperti bencana alam, perang, atau berkurangnya kualitas sumber daya alam di tempat asal sehingga memeutuskan untuk mencari pemukiman yang baru.

Article Details

Section
Articles

References

Balar Makassar, 2007 "Laporan Survei dan Ekskavasi Arkeologi di Kawasan Bambapuang, Kabupaten Enrekang" (belum terbit).

Chang, K.C., 1968. "Toward a Science of Prehistoric Society", Settlement Archaeology, ed. K.C. Chang. California: National Press Book.

Chang, K.C., "Mayor Aspect of the Interrelationship for Archaelogy and Ethnology," Current Anthropology, 227-243.

Hasyim, Muh. 1991. "Duni Sebagai Wadah Kubur di Kaluppini, Kabupaten Enrekang (Sebuah Tinjauan Arkeologi)". Skripsi. Ujungpandang: Fak. Sastra Universitas Hasanuddin.

Hodder, Ian dan Clive Orton. 1976. Spatial Analysis in Archaelogy. Cambridge University Press, London.

Hodder, Ian 1986 Reading the Past, Current Approaches to Interpreta¬tion in Archaelogy. Cambridge: University Press.

Mundardjito, 1990. "Metode Penelitian Permukiman Arkeologis" dalam Monumen Karya Persembahan untuk Prof. Dr. R. Soekmono. Depok: Fak. Sastra U.I.

Mundardjito. 1993. Pertimbangan Ekologi dalam Penempatan Situs Masa Hindu-Budha di Daerah Yogyakarta: Kajian Arkeologi Ruang Skala Makro. Disertasi, Fak. Sastra U.I.

Mundardjito. 1995. Kajian Kawasan: Pendekatan Strategis dalam Penelitian Arkeologi di Indonesia Dewasa ini, Manusia Dalam Ruang: Studi Kawasan dalam Arkeologi, Berkala Arkeologi Th. XV, Edisi khusus, Yogyakarta.

Parson, J.R. 1972. "Archaeological Settle¬ment Pattern", Annual Review of Anthropology, vol. I.

Rouse, Irvin. 1972. "Settlement Patterns in Archaelogy" in: P. J. Ucko, Ruth Tringham and G. W. Dimbledy Man, Settlement and Urbanism, 95 -107. England: Duckworth.

Sharer, Robert J. and Ashmore, Wendy. 1979. Fundamentals ofArchaelogy. California: The Benjamin.

Subroto, Ph. 1985. "Studi Tentang Pola Pemukiman Arkeologi Kemungkinan-Kemungkinan Penerapannya di Indonesia", PIA III. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.