ASPEK RUANG PEMUKIMAN DI SISI SELATAN TEPI ALIRAN SUNGAI CENRANA, KABUPATEN BONE
Main Article Content
Abstract
Sumber-sumber sejarah menyebut, Situs Cenrana merupakan lokasi pemukiman Kerajaan Bone pada masa pemerintahan La Patau Matanna Tikka. Penelitian arkeologi yang dilakukan sebelumnya, menyebut bahwa temuan arkeologi dan daya dukung lingkungan situs ini memberi indikasi aspek pemanfaatan sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Bone. Meski menyebut kondisi lingkungan sebagai salah satu indikasi aspek pemanfaatan situs, namun penelitian tersebut tidak menganalisis dan menjelaskan secara kontekstual kondisi lingkungan dimaksud. Dalam kerangka mengisi ruang tersebut, penelitian ini menitikberatkan pada analisis kondisi lingkungan tinggalan arkeologis yang berada di sisi selatan tepi aliran Sungai Cenrana. Analisis yang digunakan meliputi analisis pemukiman komunitas dalam skala semi-mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan ruang pemukiman di Situs Cenrana memanjang dari arah barat ke timur. Sementara, pola sebaran temuannya tidak beraturan dan terdapat empat pembagian ruang, yaitu: lokasi pemerintahan, lokasi produksi, lokasi pemukiman, dan lokasi sakral. dimana faktor lingkungan dan ekonomi yang melatarbelakangi setiap pengaturan ruang ruang tersebut. Faktor utama yang mempengaruhi pembagian ruang tersebut yaitu ekonomi dan keadaan lingkungan yang mendukung, seperti; keadaan geografis, karakteristik lahan, sumberdaya alam dan aksesibilitas.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Ali. Muhammad, 1984. Ruppa’na Bone (Perang Bone 1905). Watampone
--------------------, 1989. Bone Selayang Pandang. Depdikbud. Watampone.
Ambary, H.M., 1998. Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis. Jakarta: Logos Wacana Ilmu
Andaya. Leonard Y,dkk., 2004. Warisan Arung Palakka Sejarah Sulawesi Selatan Abad ke-17. Penerjemah. Sirimorok, Nurhadi. Ininnawa. Makassar.
Anonim, 2006. Bone Dalam Angka 2006. Badan Pusat Statistik. Watampone.
Anonim, 1999. Metode Arkeologi. Departemen Pendidikan nasional. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Jakarta.
Hasanuddin, 2001. “Pola Pemukiman dalam Arkeologi: Rekonstruksi Ekologi, Kebudayaan dan Struktur Masyarakat”. Jurnal Walennae. Vol. IV. No 2. Hal 5-13. Makassar: Balai Arkeologi Makassar.
Makmur, 1997. Ragam Hias Pada Kompleks Makam La Patau Matanna Tikka di Cenrana Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Skripsi. Arkeologi Universitas Hasanuddin. Makassar.
Mundardjito, 2002. Pertimbangan Ekologi: Penempatan Situs Masa Hindu-Budha Di Daerah Yogyakarta. Widatama Widya Sastra. Jakarta.
Rady, Lina andi. 2007. Riwayat To Bone. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Watampone.
Sarjiyanto. 2000. “Potensi Data arkeologi Situs Cenrana: Kajian Awal Bagi Studi Pemukiman”. Walannae No. 4/III Balai Arkeologi Makassar. Makassar.
Sharer And Ashmore, 1980. Fundamentals of Archaeology. California: The Benyamin Publishing Company Inc.