ASPEK RUANG PEMUKIMAN DI SISI SELATAN TEPI ALIRAN SUNGAI CENRANA, KABUPATEN BONE

Main Article Content

Feby Wulandari

Abstract

Sumber-sumber sejarah menyebut, Situs Cenrana merupakan lokasi pemukiman Kerajaan Bone pada masa pemerintahan La Patau Matanna Tikka. Penelitian arkeologi yang dilakukan sebelumnya, menyebut bahwa temuan arkeologi dan daya dukung lingkungan situs ini memberi indikasi aspek pemanfaatan sebagai  pusat pemerintahan Kerajaan Bone. Meski menyebut kondisi lingkungan sebagai salah satu indikasi aspek pemanfaatan situs, namun penelitian tersebut tidak menganalisis dan menjelaskan secara kontekstual kondisi lingkungan dimaksud. Dalam kerangka mengisi ruang tersebut, penelitian ini menitikberatkan pada analisis kondisi lingkungan tinggalan arkeologis yang berada di sisi selatan tepi aliran Sungai Cenrana. Analisis yang digunakan meliputi analisis pemukiman komunitas dalam skala semi-mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan ruang pemukiman di Situs Cenrana memanjang dari arah barat ke timur. Sementara, pola sebaran temuannya tidak beraturan dan terdapat empat pembagian ruang, yaitu: lokasi pemerintahan, lokasi produksi, lokasi pemukiman, dan lokasi sakral. dimana faktor lingkungan dan ekonomi yang melatarbelakangi setiap pengaturan ruang ruang tersebut. Faktor utama yang mempengaruhi pembagian ruang tersebut yaitu ekonomi dan keadaan lingkungan yang mendukung, seperti; keadaan geografis, karakteristik lahan, sumberdaya alam dan aksesibilitas.

Article Details

Section
Articles

References

Ali. Muhammad, 1984. Ruppa’na Bone (Perang Bone 1905). Watampone

--------------------, 1989. Bone Selayang Pandang. Depdikbud. Watampone.

Ambary, H.M., 1998. Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Andaya. Leonard Y,dkk., 2004. Warisan Arung Palakka Sejarah Sulawesi Selatan Abad ke-17. Penerjemah. Sirimorok, Nurhadi. Ininnawa. Makassar.

Anonim, 2006. Bone Dalam Angka 2006. Badan Pusat Statistik. Watampone.

Anonim, 1999. Metode Arkeologi. Departemen Pendidikan nasional. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Jakarta.

Hasanuddin, 2001. “Pola Pemukiman dalam Arkeologi: Rekonstruksi Ekologi, Kebudayaan dan Struktur Masyarakat”. Jurnal Walennae. Vol. IV. No 2. Hal 5-13. Makassar: Balai Arkeologi Makassar.

Makmur, 1997. Ragam Hias Pada Kompleks Makam La Patau Matanna Tikka di Cenrana Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Skripsi. Arkeologi Universitas Hasanuddin. Makassar.

Mundardjito, 2002. Pertimbangan Ekologi: Penempatan Situs Masa Hindu-Budha Di Daerah Yogyakarta. Widatama Widya Sastra. Jakarta.

Rady, Lina andi. 2007. Riwayat To Bone. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Watampone.

Sarjiyanto. 2000. “Potensi Data arkeologi Situs Cenrana: Kajian Awal Bagi Studi Pemukiman”. Walannae No. 4/III Balai Arkeologi Makassar. Makassar.

Sharer And Ashmore, 1980. Fundamentals of Archaeology. California: The Benyamin Publishing Company Inc.