PERANG PASIFIK DI PULAU MOROTAI: Rekonstruksi Infrastruktur dan Strategi Perang
Main Article Content
Abstract
Pacific war in Morotai is an important historical event in Indonesia as well as in the world. The Pacific war involving two major powers, the Allies and Japan, left a trail of archaeological studies examined to record a very important historical event in the Pacific region of Morotai Island. Based on the concept of military archaeology, this study uses archaeological data to reconstruct infrastructure and allied strategies in combat against Japan. Investigation of these remains proceeded through studying textual and photographic records on the Allies' occupation of Morotai Island, and examination of modern-day aerial photographs of the terrain where the Allies built their infrastructure, followed by archaeological survey and through interviewing local residents to describe traces of the Pacific war infrastructure. The results explain that the preparation of good infrastructure by the allies is part of the war strategy, which determines the win for the allies against the Japanese.
Perang pasifik di Morotai merupakan peristiwa sejarah yang penting di Indonesia dan juga di dunia. Perang Pasifik yang melibatkan dua kekuatan besar, Sekutu dan Jepang, meninggalkan jejak arkeologi peperangan yang dikaji untuk merekam peristiwa sejarah yang sangat penting di kawasan pasifik di Pulau Morotai. Berdasarkan konsep military archaeology, penelitian ini menggunakan data arkeologi untuk merekonstruksi infrastruktur dan strategi sekutu dalam pertempuran melawan Jepang. Investigasi arkeologi dilakukan dengan mempelajari catatan tekstual dan fotografis tentang pendudukan Pulau Morotai oleh Sekutu, dan pemeriksaan foto-foto udara modern di daerah Sekutu membangun infrastruktur, dan selanjutnya melakukan survei arkeologi dan wawancara penduduk setempat untuk menggambarkan jejak infrastrukutr perang pasifik. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penyiapan insfrastruktur dengan baik oleh pihak sekutu merupakan bagian dari strategi perang, yang menentukan kemenangan bagi pihak sekutu dalam melawan Jepang.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Airfield and Base Development. Engineers of the Southwest Pacific. (1951). In Office of the Chief Engineer, General Headquarters, Army Forces Pacific. Washington DC: US Government Print.
Bleed, P., & Scott, D. D. (2011). Contexts for Conflict: Conceptual Tools for Interpreting Archaeological Reflections of Warfare. Journal of Conflict Achaeology, 6(1), 42– 64.
Djafaar, I. A. (2005). Dari Moloku Kie Raha hingga Negara Federal: Iskandar Muhammad Djabir Syah, Biografi Politik Sultan Ternate. Yogyakarta: Bio Pustaka.
Handoko, W., Husni, M., Arsthen, G. P., Natasya, R., & Kurung, R. (2017). Rekonstruksi Arkeologi Perang Pasifik di Pulau Morotai. Ambon.
Hermon, G. G. (1968). Royal Australian Navy 1942-1945. Canberra: Australian War Memorian.
Huwae, A. (2017). Peninggalan Arkeologi Perang Dunia II di Pulau Morotai. Ambon.
Kenney, C. G. (1997). George Kenney Report. A Personal History of Pacific War. In Air Force History and Art Museum Program. Washington: United State Army.
Mansyur, S. (2012). Pulau Buru Masa Perang Dunia II: Perspektif Arkeo-Historis. Kapata Arkeologi, 8(1), 43–50.
Mansyur, S. (2013). Tinggalan Perang Dunia II dan Konseptualisasi Museum di Morotai. Kapata Arkeologi, 9(1), 1–12.
Maurer. (1983). Air Combat Unit of World War II. (Maurer, Ed.). Washington DC: Office of Air Force History.
Mueller, J. N. (2012). Guadalcanal 1942 Jepang vs Amerika di Ujung Pasifik. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Murray, W., & Millett, A. R. (2001). A War to be Won: Fighting the Second World War. London: Harvard University Press.
Ojong, P. K. (2006). Perang Pasifik (Cetakan IX). Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Parera, M. A., Usmany, D. P., & Sinaga, R. (2013). Sausapor : Saksi Sejarah Perang Dunia II di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat. Yogyakarta: Kepel Press.
Rahman, A. (n.d.). Morotai : Pulau Terlupakan dalam Sejarah Perang Pasifik di Indonesia, 1944-1945. Retrieved March 23, 2018, from https://www.academia.edu/15242907/Morotai_Pulau_Terlupakan_Dalam_Sejarah _Perang_Pasifik_Di_Indonesia)
Rottman, G. L. (2002). World War II Pasific Island Guide. London: Green Wood Press.
Smith, R. R. (1953). The Approach to the Philippines. In United States Army in World War II: The War in the Pacific. Washington DC: United States Army Center of Military History.
Suroto, H. (2010). Jayapura Pada Era Perang Pasifik. Jurnal Papua, 5(1), 91–100.
Taafe, S. R. (1998). MacArthur’s Jungle War. The 1944 New Guinea Campaign. Lawrence: University Press of Kansas.
Takou, M. (2015). Perang Pasifik Dalam Ingatan Penduduk Morotai September 1944 - Agustus 1945. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra, 1(1).
Vencl, S. (1984). War and warfare in Archaeology. Journal of Anthropological Archaeology, 3(2), 116–32.
William P. Endicott. (1997). Morotai Stepping Stone to the Philippines.”World War II. Retrieved March 25, 2018, from ttp://www.33rdinfantrydivision.org/documents/morotai_article_endicott.pdf
Willoughby, C. A. (1966). Japanese Operations in the Southwest Pacific Area Volume II – Part I. In Reports of General MacArthur. Washington DC: United States Government Printing Office.