THE EXISTENCE OF BOJONGMENJE TEMPLE: THE COLLAPSE OF TARUMANEGARA KINGDOM AND THE ESTABLISHMENT OF SUNDA KINGDOM (VIII-X CENTURY)

Main Article Content

Anas Anwar Nasirin
http://orcid.org/0000-0002-1787-1123
Dede Mahzuni

Abstract

Candi Bojongmenje merupakan salah satu artefak sejarah Jawa Barat. Publikasi seputar Candi Bojongmenje tidak banyak dibandingkan candi-candi lainnya di Pulau Jawa karena literatur yang membahas candi ini masih sedikit. Candi Bojongmenje ditemukan pada 2002 di Kampung Bojongmenje, Desa Cangkuang, Rancaekek, Kabupaten Bandung. Keberadaan candi ini diketahui sejak abad VIII M terkait erat dengan keruntuhan Kerajaan Tarumanegara dan berdirinya Kerajaan Sunda. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji eksistensi Candi Bojongmenje sejak abad VIII M pasca runtuhnya Kerajaan Tarumanegara pada abad VII M dan berdirinya Kerajaan Sunda Abad X M. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, dimana penulis melakukan proses Heuristik, Kritik, Interpretasi dan menyajikan hasil penelitian dalam bentuk Historiografi. Hasil penelitian membuktikan, keberadaan Candi Batujaya sejak abad VII M menjadi bukti runtuhnya Kerajaan Tarumanegara pasca penyerbuan Jayasana dari Kerajaan Sriwijaya dan sempat eksisnya kebudayaan Budha di tanah Sunda. Keberadaan Candi Bojongmenje sejak abad VIII M menjadi bukti masih eksisnya kebudayaan Tarumanegara di daerah pedalaman pasca penyerbuan Sriwijaya yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Sunda pada abad X M.


 


Bojongmenje Temple is one of the artefacts of west Java history. The publication of Bojongmenje Temple is not much compared to other temples in Java Island because the literature that discusses this temple is still small. Bojongmenje Temple was found in 2002 in Kampung Bojongmenje Cangkuang Village, Rancaekek, Bandung Regency. The existence of this temple is closely related to the collapse of tarumanegara kingdom in the VIIth century AD and the establishment of sunda kingdom in the X century M. The purpose of this research is to examine the cause of the construction of Bojongmenje Temple in the 8th century AD after the collapse of tarumanegara kingdom in the VII century AD and then the establishment of sunda kingdom in century X M. This research uses historical methods, where the author conducts heuristic process, criticism, interpretation and presents the results of this study in the form of Historiography. The results prove, the existence of Batujaya Temple in the 7th century AD became the cause of the collapse of tarumanegara kingdom after the invasion of Jayasana from Srivijaya Kingdom and the existence of Buddhist culture in sundanese land. Keberadaan Bojongmenje Temple in the 8th century AD became evidence of the existence of Tarumanegara culture in the hinterland after the invasion of Srivijaya which became the forerunner of the establishment of the Sunda Kingdom in the X century AD.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Anas Anwar Nasirin, Padjadjaran University

Anas Anwar Nasirin  lahir di Tasikmalaya pada 25 April 1997. Merupakan alumni dari Panti Asuhan Al-Rasyid, Subang dan Pondok Pesantren Yatim Piatu dan Dhufa Darul Inayah, Bandung Barat.  Saat ini sedang menyelesaikan Program Sarjana Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran dan menjabat sebagai Duta Perpustakaan Provinsi Jawa Barat 2019 serta Duta Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya 2019. Dia sangat tertarik dengan bidang sejarah, politik, motivasi, dan studi Buruh Migran Indonesia. Selama masa kuliah  Anas telah menghasilkan banyak karya dan penghargaan diantaranya: Author Pada International Conference on Culture, Language and Literature (ICCLL 2018) di Kuala Lumpur, Malaysia. Publikasi Artikel Wheel of Hope as Media Creates Hope Become Reality and Become Realizing Dreams: A Case study at Darul Inayah Cisarua Orphanage Bandung Regency  di International Journal of Culture and History (IJCH), Vol 4, No 4, Desember 2018. Pemateri pada Seminar Mahasiswa Sejarah History Week BKMS Universitas Gadjah Mada 2018. Juara Pertama Lomba Kisah Inspiratif  Nasional pada  Exist Fair 2017 UKM Penalaran & Riset Exist Universitas Jambi, berjudul "Keyakinan Dapat Mengalahkan Segalanya,” Juara 3 Lomba Kisah Inspiratif Nasional pada Temu Ilmiah Mahasiswa Bidikmisi Nasional FORMADIKSI  Universitas Mataram 2017, berjudul "Manisnya Hidup Terasa Setelah Lelah Berjuang.”  Juara II  Lomba Debat Nasional Prediksi KABIM UNPAD 2017. Juara Harapan II Nasional Lomba Karya Ilmiah Sejarah di Universitas Negeri Malang pada 2018. Juara Harapan I Duta Provinsi Jawa Barat 2019. Pemateri Mahasiswa Berprestasi Pada Pengenalan Studi sejarah PS2  UNPAD 2018 dan 2017. Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ilmu Budaya 2017. Pemateri Pada Kamis sharing Jatinangor Creative Forum 2018.  Pemateri pada seminar dan bakti sosial di beberapa Panti Asuhan di Bandung sepanjang tahun 2017/2018.  Penulis pada buku "Kepingan Peristiwa Sejarah Indonesia" tahun  2016 bersama mahasiswa Program Studi Sejarah Universitas Padjadjaran.

Dede Mahzuni, Padjadjaran University

Dade Mahzuni merupakan seorang Dosen pada Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Hingga saat ini Dade sangat aktif melakukan penelitian dan menulis artikel dalam bidang keilmuan Sejarah, Antropologi, Arkeologi dan keilmuan lainnya seperti artikel "The Politics of The Sundanese Kingdom Administration in Kawali Galuh" yang dipublikasikan di Jurnal Paramita pada 2017, artikel "The Meaning of the Veneration of Nasi Jimat" di publikasikan di International Journal of Culture and History pada 2015 dan sejumlah karya lainnya

References

Barker, Chris. 2005. Cultural Studies Teori dan Praktek diterjemahkan Tim KUNCI Cultural Studies Center dari Cultural Studies; Theory and Practice. Yogyakarta: Bentang (PT Bentang Pustaka).

Boechari. 1986. New Investigations on The Kedukan Bukit Inscription, untuk Bapak Guru. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Christie, J.W. 1991. States Without Cities; Demografic Trends in Early Java. Indonesian Journal 52, pp. 23-40.

Djafar, H. 2001. Percandian di Situs Batujaya, Karawang: Kajian Arsitektural, Kronologi dan Sistemnya. Makalah pada Semiloka Potensi dan Prospek Situs Percandian Batujaya Karawang, Jawa Barat, 28 Februari. Depok: Universitas Indonesia.

Djubiantoro, T. 2005. Candi Bojong Menje: Kajian Sumber Daya Budaya dan Pemanfaatannya. Hastaleleka. Bandung: BalaiArkeologi.

Guillot.C, Nurhakim.L, Wibisono.S, 1996/1997. Banten Sebelum Zaman Islam; Kajian Arkeologi di Banten Girang 932/-1526. Jakarta. Proyek Penelitian Arkeologi Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Herlina, Nina. 2016. Metode Sejarah. Bandung: Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia (YMSI) Cabang Jawa Barat.

Herlina, dkk. 2013. Sejarah Kerajaan Sunda. Bandung: Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat.

Knappert, Jan. 1977. Myths and Legends of Indonesia. Singapore: Heinemann Educational Books

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana

Miksic, N. J. 2004. The Classical Cultures of Indonesia. London: Routledge Curzon

MNI. 21 Agustus 2019. Prasasti Tugu. Indonesiana; Platform Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan. Diakses melalui link https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/munas/prasasti-tugu/ pada 5 Februari 2021 Pukul 22. 51 WIB.

Munoz, M. P. 2009. Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulaun Indonesia dan Semenanjung Malaysia: Perkembangan Sejarah dan Budaya Asia Tenggara (Jaman Pra Sejarah-Abad XVI) Diterjemahkan dari Early Kingdoms of The Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula National Book Network, 2006] oleh Tim Mitra Abadi,. Yogyakarta: Penerbit Mitra Abadi.

Nicolaas J. Krom. 1931. Hindoe-Javaansche Geschiedenis. S-Gravenhage (Den Haag, Netherlands: Martinus Nijhooff. P. 78

Rosidi, A. dkk. 2000. Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia, dan Budaya termasuk Budaya Cirebon dan Betawi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Saptono, N. 2012. Penelitian Puncak-Puncak Peradaban di Pantai Untara Jawa Barat dan Proses Perjalanan Masyarakat Hindu. Kalpataru. Majalah Arkeologi, Vol. 21 No.1, pp. 30-38. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Saraswati, S. V. 1981. Arca Visnu Cibuaya II dalam Perbandingan, Berkala Arkeologi II (1), pp. 17 – 22.

Soeroso. 1998. Arsitektur Jawa Barat. Siddhayatra, III (1), pp. 1 – 14. Palembang: Balai Arkeologi Palembang.

Sumadio, B (ed.). 1990. Zaman Kuna dalam Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.

Wessing, R. 2011. Tarumanegara: What’s in a name” Journal of Southeast Asian Studies, Vol 42, No (June 2011), pp. 325-337.

Widyastuti, E. 2013. Penguasaan Kerajaan Tarumanegara Terhadap Kawasan Hulu Cisadane. Purbawidya Vol.2/No.2/November 2013, pp. 142-150.

Widyastuti, E. 2006. Bukti-bukti Masa Klasik (Hindu-Buddha) di Sekitar Cekungan Bandung. Dalam Agus Aris Munandar (ed.), Widyasancaya, pp. 72 – 81. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Zahorka, Herwig. 2007. The Sunda Kingdoms of West Java: From Tarumanegara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor: Over 1000 Years of Prosperty and Glory. Jakarta. Yayasan Cipta Loka Caraka