THE CONTRIBUTION OF RECENT DATA FROM ISLANDS IN THE NORTH JAVA SEA ON INDONESIAN PREHISTORIC ARCHAEOLOGY

Main Article Content

Alifah

Abstract

Sejauh ini penelitian arkeologi prasejarah di pulau kecil banyak dilakukan di wilayah Wallacea. Penelitian tersebut menghasilkan banyak pengetahuan yang berkaitan dengan tema migrasi dan perkembangan budaya. Sementara penelitian sejenis di wilayah lain seperti pulau-pulau kecil di utara Jawa belum banyak dilakukan. Secara geokronologis pulau-pulau di perairan utara Jawa telah terpisah dengan Jawa setidaknya sejak awal Holosen dan secara budaya memiliki keragaman yang berbeda pula. Tulisan ini berupaya menyajikan hasil penelitian terbaru di Pulau Madura, Bawean dan Kangean serta berupaya untuk menempatkan data tersebut dalam konteks arkeologi prasejarah di Indonesia. Data yang digunakan dalam tulisan ini berasal dari hasil penelitian terbaru yang dilakukan tahun 2018 dan 2019 (data primer) dan studi pustaka (data sekunder) untuk memperoleh gambaran arkeologi prasejarah Indonesia di pulau tersebut. Temuan sisa manusia dan budayanya di Pulau Kangean secara kronologis dan teknologis dapat dimasukkan dalam konteks budaya preneolitik. Demikian juga temuan budaya lainya di Pulau Madura dan Bawean. Informasi ini membuka perpektif baru mengenai sebaran tinggalan bukti kehidupan masa prasejarah di perairan utara Jawa baik sebagai tempat transit maupun sebagai lokasi tujuan utama dalam proses migrasi


 


So far prehistoric archeological research on small islands has exclusively been carried out in the Wallacea region. The research yielded a lot of knowledge related migration and cultural development. While similar research in other areas such as small islands in northern Java has not been explored much yet. This is because of the view that the condition of the islands is considered to be the same as that of Java. The islands were geochronologically separated from Java at least since the beginning of the Holocene and culturally different. This paper attempts to present the results of the latest research on Kangean Island as one of the small islands in northern Java and seeks to position the data in the context of prehistoric archaeology in Indonesia. The data used in this paper come from the results of a recent research conducted in 2018 and 2019 (primary data) and literature studies (secondary data) to obtain an archaeological picture of Indonesian prehistory. The chronological and technological findings of human remains and culture at the Kangean Arca Cave site can be included in the pre-Neolithic cultural context, as well as the remains at Madura and Bawean Island. The new information adds to the picture of prehistoric life in Indonesia.

Article Details

Section
Articles

References

Alifah, Gunadi, Taniardi, P. N., Pratama, A., Nugraha, S., Sukaryo, … Anwar, M. H. (2018). Laporan penelitian: Pulau-Pulau Kecil di Utara Jawa dalam Arus Migrasi Masa Prasejarah: Pulau Kangean dan Sekitarnya tahap 2. Yogyakarta.

Alifah, Gunadi, Taniardi, P. N., Saryono, T., Ardiyanto, L., Anwar, M. H., … Abdulrahman, F. (2019). Laporan Penelitian: Pulau-pulau Kecil di Utara Jawa dalam Arus Migrasi masa Prasejarah tahap 1. Yogyakarta.

Anggraeni, Simanjuntak, T., Bellwood, P., & Piper, P. (2014). Neolithic foundations in the Karama valley , West Sulawesi , Indonesia. Antiquity, 88, 740–756.

Bemmelan, V. R. W. (1946). The Geology of Indonesia Vol IA (General Ge). The Hague: Marthinus Nijhoff.

Etie Fajari, N. M., & Rusianti Kusmartono, V. P. (2013). The excavation of Gua Payung, South Kalimantan, Indonesia. Bulletin of the Indo-Pacific Prehistory Association, 33, 20–23.

Gunadi. (2019). Laporan Penelitian Arkeologi: Melacak Jejak Budaya Austronesia di Pantura Pulau Madura. Yogyakarta.

Illouz, C., & Grange, P. (2013). Kepulauan Kangean: Penelitian Terapan untuk Pembangunan. Jakarta: Penerbit Gramedia.

Ketut Wiradnyana. (2011). Prasejarah Sumatera Bagian Utara: Kontrobusinya Pada Kebudayaan Kini. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Koestara, L. P. (1997). Hasil Budaya Maritim Masyarakat Pulau di Perairan Utara Jawa, Tahap III di Kabupaten Kangean. Yogyakarta.

Koestoro, L. P., & Abbas, N. (1988). Hasil Budaya Masyarakat Pulau di Bawean Jawa Timur. In Berita Penelitian Arkeologi no. 4. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta.

Muda, K. T. (2016). Bentuk dan Teknologi Gerabah di Situs Delubang dan Toroan Pulau Madura. Forum Arkeologi, 29(1). https://doi.org/10.24832/fa.v29i1.179

Muda, K. T. (2017). Prasejarah Situs Delubang dan Toroan, Pulau Madura, Indonesia. Universitas Gadjah Mada.

Noerwidi, S. (2008). Archaeological Recearch on Kendenglembu site, East Java. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta.

Noerwidi, S. (2012). The significance of the Holocene human skeleton Song Keplek 5 in the history of human colonization of Java: a comprehensive morphological and morphometric study. Museum national d"Histoire naturelle.

Priswanto, H. (2016). Bentuk dan Karakter Tinggalan Arkeologi Maritim di Pulau Bawean: Indentifikasi Potensi (Tahap II). Yogyakarta.

Sathiamurty, E., & Harold, K. V. (2006). Maps of Holocene Sea Kevel Transgression and Submerged Lakes on the Sunda Shelf. The Natural Hitory Journal of Chulangkom University, Supplement, 1–44.

Simanjuntak, T. (2008). Austronesian in Sulawesi: Its Origin, Diaspora, and Living Tradition. In Truman Simanjuntak (Ed.), Austronesian in Sulawesi (pp. 215–237). Center for Prehistoric and Austronesian Studies

Simanjuntak, T. (2009). Purbalingga Masa Lalu untuk Masa Sekarang. In Misteri Klawing Jejak -jejak Peradaban di Purbalingga (pp. 41–63). Bandung: Kelompok Riset Cekungan Bandung.

Simanjuntak, T. (2016). Harimau Cave and The Long Journey of OKU Civilization. Yogyakarta: UGM Press.

Tanudirjo, D. A. (2001). Island is Between, Prehistory of the Northeastern Indonesia Archipelago. The Australian National University

Tanudirjo, D. A. (2019). Mempertanyakan Austronesia, Meneguhkan Identitas. In Jejak Austronesia di Indonesia (pp. 11–27).