WRITING MEDIA ON ULU INSCRIPTIONS AND MANUSCRIPTS IN THE SOUTHERN SUMATRA REGION MEDIA TULIS DALAM PRASASTI NASKAH ULU SUMATERA BAGIAN SELATAN
Main Article Content
Abstract
Inscriptions and manuscripts in Ulu script are evidence of written sources in the Southern Sumatra region. In writing these inscriptions and manuscripts use a script known as Ulu script. In its early development, the Ulu script was a derivative of the pallava script which developed in the archipelago. The question that arises in this research is an inventory of inscriptions and manuscripts in the Ulu script in the Southern Sumatra region, both of which are stored in the community and in museums and also what media are used in writing the Ulu script. This article focuses on data findings in the Southern Sumatra region, namely South Sumatra, Jambi and BengkUlu. From data from 2009 to 2016, the author obtained 217 inscriptions and manuscripts in Ulu script, consisting of 183 inscriptions (horn, stone, rattan and bamboo) and 34 manuscripts (bark and daluang). The media or material used, such as a horn, contains a letter or charter and is often found in the context of its contents mentioning dignitaries in a region. Bamboo media tells a lot about words that contain elements of Islamic teachings, and in the Kerinci area, it contains about daily life, especially about the joys and sorrows of living life. Media rattan tells stories about everyday life, for example about karma in life. The media or material from Bark tells about treatment, both the medicine used and the treatment system (technique), and several spells or talismans. Stone-based media tells about learning process of Ulu script. And the daluang media contains prayers so that the writer will be spared from disaster.
Prasasti dan naskah beraksara Ulu merupakan bukti sumber tertulis di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Prasasti dan naskah tersebut dalam penulisannya menggunakan aksara yang dikenal dengan nama aksara Ulu. Dalam perkembangan awalnya, aksara Ulu merupakan turunan dari aksara Pallawa yang berkembang di wilayah Nusantara. Pertanyaan yang muncul dalam penelitian ini, yaitu inventarisasi prasasti dan naskah beraksara Ulu di wilayah Sumatera Bagian Selatan baik itu yang disimpan oleh masyarakat maupun di museum, serta media apa saja yang digunakan dalam penulisan aksara Ulu. Artikel ini menitikberatkan pada temuan data di wilayah Sumatera Bagian Selatan, yaitu Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu. Dari data tahun 2009 hingga 2016, penulis mendapatkan 217 buah prasasti dan naskah yang beraksara Ulu, terdiri dari 183 buah prasasti (tanduk, batu, rotan, dan bambu) dan 34 buah naskah (kulit kayu dan daluang). Media atau bahan yang digunakan seperti tanduk, berisikan tentang sebuah surat atau piagam dan sering ditemukan dalam konteks isinya menyebut pembesar di suatu wilayah. Media yang berasal dari bambu banyak menceritakan tentang kata-kata yang mengandung unsur ajaran Agama Islam, dan di wilayah Kerinci, berisikan mengenai kehidupan sehari-hari terutama mengenai suka dan duka dalam menjalani hidup. Media Rotan berceritakan tentang kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai karma dalam hidup. Media atau bahan dari Kulit Kayu bercerita mengenai pengobatan baik itu obat yang digunakan ataupun sistem pengobatannya (teknik), dan beberapa mantra atau zimat. Media berbahan batu menceritakan tentang proses pembelajaran aksara Ulu. Dan media daluang isinya mengenai doa agar si penulis terhidar dari malapetaka.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Andhifani, W. R. (2011). Naskah Ulu Tanduk Kerbau (Koleksi Bapak M.R. Noor alias Hyang). Siddhayatra, 16(2), 49–52.
Andhifani, W. R. (2013a). Naskah dan Aksara Bengkulu”, dalam Peradaban di Pantai Barat Sumatra (Perkembangan Hunian dan Budaya di Wilayah Bengkulu). Ombak.
Andhifani, W. R. (2013b). Naskah Ulu Tanduk Kerbau: Sebuah Kajian Filologi. Forum Arkeologi, 26(2), 146–152. https://doi.org/10.24832/fa.v26i2.40
Andhifani, W. R. (2015). Prasasti dan Naskah Ka-Ga-Nga Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu”, dalam Siddhayatra. Sindang, 20(1), 48–56.
Andhifani, W. R. (2017). Nakah Ulu Kulit Kayu Lubuk Sepang. Siddhayatra, 22(1), 41–52. https://doi.org/10.24832/siddhayatra.v22i1.62
Andhifani, W. R. (2018). Identitas Masyarakat Sumatera Selatan: Kajian Epigrafis Atas Unsur-Unsur Keislaman Pada Prasasti Ulu. Universitas Islam Negeri Raden Fatah.
Andhifani, W. R. (2023). Islam dan Aksara Ulu di Sumatera Selatan. Prosiding Epigrafi Sebagai Garda Depan Peradaban Nusantara, 22–39.
Andhifani, W. R., & Ali, N. H. (2021). Tradisi Islam dalam Prasasti dan Naskah Ulu di Wilayah Pasemah, Sumatera Selatan, Indonesia. Berkala Arkeologi, 41(1), 55–68. https://doi.org/10.30883/jba.v41i1.599
Andhifani, W. R., & Nasoichah, C. (2021). Naskah Kuno “Kaghas 1 Suku Semidang”: Sebuah Kajian Kritik Sumber. Amerta, 39(1), 65–80. https://doi.org/10.24832/amt.v39i1.65-80
Andhifani, W. R., & Rahmadhona, N. (2021). Naskah Ulu Puyang Bang Mangu. Jurnal Penelitian Arkeologi Papua Dan Papua Barat, 13(1), 71–86. https://doi.org/10.24832/papua.v13i1.298
Asmara, Y., & Sukardi. (2019). Lubuklinggau’s Ulu Alphabet And Its Preservation. Istoria: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sejarah, 15(1), 58–75. https://doi.org/10.21831/istoria.v15i1.24156
Balai Arkeologi Palembang. (2009). Laporan Penelitian Survei Sumatera Selatan Bagian Pertama (Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, Kota Pagaralam, dan Kota Prabumulih) Persebaran Naskah Ulu.
Balai Arkeologi Sumatera Selatan. (2014). Laporan Survei Arkeologi: Survei Prasasti dan Naskah Ka-Ga-Nga Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.
Boechari, M. (1977). Efigrafi dan Sejarah Indonesia. Majalah Arkeologi, 1(2).
Hudaidah, H., & Rizki, T. (2022). Upaya Pelestarian Ka Ga Nga Aksara Lokal Suku Rejang Di Kabupaten Rejang Lebong. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 11(2), 155–165. https://doi.org/10.36706/jc.v11i2.18323
Igama, A. R. (2005). Gelumpai tentang Nabi Muhammad. Diknas Museum Negeri Sumatera Selatan.
Magetsari, N. (2016). Perspekstif Arkeologi Masa Kini dalam Konteks Indonesia. Kompas Media Nusantara.
Mastuti, Y. (2016). Profil Nabi Muhammad dalam Naskah Gelumpai dan Barzanji. Metasastra: Jurnal Penelitian Sastra, 7(1), 97–108. https://doi.org/10.26610/metasastra.2014.v7i1.97-108
Muhardi. (2009). Pengelolaan Koleksi Naskah Ka-Ga-Nga di Museum Negeri Bengkulu. Universitas Padjajaran.
Permana, A., & Mardani. (2017). Daluang Sebagai Alat Tulis Dalam Proses Penyebaran Islam di Nusantara. Jurnal Al-Tsaqafa, 14(2), 229–247. https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v14i2.1996
Pudjiastuti, T. (2006). Naskah Ulu Palembang. In Jati Diri Yang Terlupakan: Naskah-Naskah Palembang. Akademia.
Susanti, N. (2010). Airlangga: Biografi Raja Pembaru Jawa Abad XI. Komunitas Bambu.