HUNIAN AWAL MANUSIA BERDASARKAN POTENSI SUMBERDAYA ALAM: PEMBAHASAN TENTANG SISTEM MATA PENCAHARIAN YANG BERMAKNA SOSIAL-EKONOMIS

Main Article Content

E.A. Kosasih

Abstract

Perhatikan perkembangan ilmu prasejarah secara umum, tampak ada tiga faktor utama yang saling berkaitan erat, yaitu faktor alam, manusia dan kebudayaan sebagai suatu integritas. Materi tinggalan budaya mereka merupakan salah satu sumberdaya yang diharapkan dapat menyusun riwayat hidup masyarakat prasejarah yang tergolong kompleks, serta mampu pula merefleksikan kondisi kehidupan sosial-ekonomi dan atau religi-magis, yang melatarbelakangi lahirnya berbagai bentuk budaya yang pernah diciptakannya. Penelitian ini memusatkan perhatiannya pada sistem sosial budaya masyarakat prasejarah. Tujuannya untuk menggambarkan kondisi masyarakat dalam aspek sosial budaya dan mengetahui pula kondisi geografis suatu tempat hunian serta jumlah kegiatan yang bermakna ekonomi. Metode yang dilakukan berupa pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi data. Hasil yang diperoleh bahwa pengelolaan lingkungan dapat diartikan sebagai upaya untuk melindungi, memelihara serta memperbaiki kualitas lingkungan, agar segala kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi secara berkelanjutan.

Article Details

Section
Articles

References

Bray, Warwick dan David Trump, 1972. “The Penguis Dictionary of Archaeology”. Victoria, Australia: Penguin Reference Books.

Clark, J.G.D., 1952. “Prehistoric Europe: The Economis Basic”. London.

Kadir, Harun, 1983. "Tinjauan tentang Lukisan Dinding Gua di Daerah Sulawesi Selatan", Diskusi Ilmiah Arkeologi III. Ciloto, Bogor.

Kosasih, E.A., 1955. “Lukisan Gua di Sulawesi Bagian Selatan: Refleksi Kehidupan Masyarakat Pendukungnya”, (tesis). Depok: Universitas Indonesia.

-------------, 1998. “Data Lukisan Gua dariSulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara: Kajian Makna Motif Lukisan dalam Kehidupan Masyarakat Pendukungnya”. Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi. Cipayung, Bogor.

Magetsari, Nurhadi, 1988. "Penelitian Masyarakat dan Arkeologi", Diskusi I !mi.ah Arkeologi V 1. Jakarta.

Nur, Muhammad, 2000. "Tipe Budaya Mesolitik di Sulawesi Selatan", Walennae, no. 4. Makassar: Balai Arkeologi

Pope, Geoffrey, 1984. Antropologi Biologi. Jakarta: C.V. Rajawali.

Prasetyo, Bagyo, 1989. "Lingkungan dan Awal Kegiatan Pertanian: Studi Kasus Beberapa Situs Gua di Indonesia", Analisis Hasil Penelitian Arkeologi Ill. Denpasar.

Sarjiyanto, 2000. "Potensi Data Arkeologi Situs Cenrana: Kajian Awal bagi Studi Pemukiman", Walen.nae, no. 4. Makassar: Balai Arkeologi.

Soejono, R.P., 1981. "Tinjauan tentang Pengkerangkaan Prasejarah Indonesia", Aspek-aspek Arkeologi Indonesia, no. 5. Jakarta: ProyekPenelitianPurbakala.

Soejono, RP., et. al., 1984. "Jaman Prasejarah di Indoensia", Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: PN. Balai Pustaka.

Soemarwoto, Otto, 1983. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

Soerjani, Muhamad, 1987. "Beberapa Segi Kebudayaan dalam Pemahaman Konsep Lingkungan Hidup", Evaluasi dan Strategi Kebudayaan. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Sugondho, Santoso, 1989. "Awal Pertanian di Indonesia: Sebuah Analisis Ekologi Budaya", Analisis Hasil Penelitian Arkeologi III. Denpasar.

Suparlan, Parsudi, 1987. "Keserasian, Keselarasan dan Keseimbangan: Strategi Kebudayaan dan Masalah Lingkungan", Evaluasi dan Strategi Kebudayaan. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Untoro Dradjat, Heriyanti, 1986. "Aspek Ekologi dalam Penelitian Arkeologi", Pertemuan Ilmiah Arkeologi IV. Cipanas, Bogar.