ARTEFAK LITIK DI KAWASAN PRASEJARAH BATU EJAYYA: TEKNOLOGI PERALATAN TOALIAN DI PESISIR SELATAN SULAWESI

Main Article Content

nfn Suryatman

Abstract

Batu Ejayya adalah salah satu kawasan prasejarah hunian Toalian di pesisir selatan Sulawesi. Kawasan ini mulai dihuni pada masa pertengahan hingga akhir holosen. Kawasan tersebut berada di wilayah formasi batuan Vulkanik, dimana ketersediaan sumber bahan Chert untuk peralatan sulit ditemukan. Permasalahan penelitiannya adalah bagaimana perilaku penghuni Toalian membuat peralatan litik dengan keterbatasan bahan material berkualitas baik di sekitar kawasan situs. Temuan artefak litik dari ekskavasi dan survei akan dianalisis dengan fokus pada kategori alat serpih diretus, serpih tidak diretus, serpih utuh dan batu inti pada bahan batuan Chert dan Vulkanik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan peralatan kecil yang cenderung tinggi dan rumit mengharuskan mereka untuk mencari dan menemukan bahan tersebut sebagai bahan utama. Tahapan teknologi untuk bahan Chert diawali dengan penyerpihan awal yang dilakukan diluar dari kawasan situs. Bahan Vulkanik hanya sebagai bahan alternatif untuk peralatan berukuran besar dan tidak membutuhkan modifikasi tinggi.

Article Details

Section
Articles

References

Andrefsky, W., Jr. 2005. Lithics: Macroscopic Approacher to Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.

Balar Sulsel, 2012. Laporan Penelitian Arkeologi di Kawasan Batu Ejayya, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng: Interpretasi Fase Hunian dan Perubahan Teknologi pada Situs Batu Ejayya. Tidak Terbit.

----------------, 2013. Laporan Penelitian Arkeologi Tahap II di Kawasan Batu Ejayya, Kecamatan Bissapu, Kabupaten Bantaeng. Tidak Terbit.

-----------------, 2017. Laporan Penelitian Arkeologi di Situs Pangngainakang, Kawasan Batu Ejayya, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng. Tidak Terbit.

Bellwood, P., 2007. Prehistory of the Indo-Malaysian Archipelago. Sydney: ANU E Press.

Bulbeck, D., 1992. A Tale of Two Kingdom: the historical archeology of Gowa Tallok, South Sulawesi, Indonesia. Ph. D. diss. Camberra: Australian National University.

Bulbeck, D., Pasqua, M. dan Di Lello, A., 2000. “Culture History of the Toalean of South Sulawesi, Indonesia”. Asian Perspectives, 39: 71-108.

Forestier, H., 2007. Ribuan Gunung Ribuan Alat Batu: Prasejarah Song Keplek Gunung Sewu, Jawa Timur. Kepustakaan Popules Gramedia, Ecole francaise d’Extreme-Orient Institut de Recherche pour le Developpement dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. Forum jakarta-Paris.

Glover, I.C., 976. “Ulu Leang Cave, Maros: a Premilinary Sequance of post Pleistocene cultural development in South Sulawesi”. Archipel, 11: 54-113.

-------------, 1978. “Survey and Excavation in The Maros District, South Sulawesi, Indonesia: The 1975 Field Saeson”. Bulletin of the Indo-Pacific Prehistory Association. 1:113-154.

Hakim, B. dan Suryatman 2013. “Stone Tools technology and occupation phases at Batu Ejayya, South Sulawesi”. Review of Indonesian and Malaysian Affairs, 47: 47-62

Heekeren HR. van, 1972. The Stone Age of Indonesia. 2nd ed. The Hague: Martinus Nijhoff.

Hiscoock, P., 2007. “Looking the Other Way: A Materialist/Technological Approach to Classifying Tools and Implements Cores and Retouched Flakes”. In Tools versus Cores Alternative Approached to Stone Tool Analysis, edited Shannon P. McPherron. Cambridge: Scholars Publishing

------------, 2015. “Making is small in the Paleolithic: bipolar stone-working, miniature artefacts anf models of core recycling”. World Archaeology, no. February: 37-41.

Moore, W. M., Sutikna, T., Jatmiko, Morwood, M. J. dan Brumm, A., 2009. “Continuities in Stone Artefact Technology at Liang Bua, Flores, Indonesia”. Journal of Human Evolution, 57: 503-526.

Pasqua, M., 1995. Mid-late holosen Toelaean Sites in South Sulawesi: A Technological Analysis. Submitted in Partial Fulfiment of the requirement for the degree of bachelor of Science (Honours). Centre for Archaeology, University of Western Australia.

Soejono, R.P, 1984. Sejarah Nasional Indonesia I. Balai Pustaka Departemen Pandidikan dan Kebudayaan.