PENELITIAN ARKEOLOGI YANG IMPLEMENTATIF “SATU OBSESI HASIL PENELITIAN ARKEOLOGI MASA DEPAN”

Main Article Content

Gunadi Kasnowihardjo

Abstract

Why the system of archaeological resource management, archaeological research sector still feel marginalized? The question is this controversial writer intentionally throwing at the beginning of this essay to discourse can arouse the attention of the honorable readers. There are two dominant factors affecting the occurrence of disharmony in the archaeological re­source management system in Indonesia. Both these factors are internal factors, namely errors in determining the strategy and work program of archaeological research. Thus far the research results are always the conclusion that the research should be continued for the future or the next financial year (never ending research). Apart from that research results in the form of archaeological research reports are stopped at the library. Recapitulation of the results of research reports in the three Branch of Archaeological Research Centre Such as Balai Arkeologi Yogyakarta, Banjarmasin, and Makassar, almost all of the results of archaeo­logical research for a decade (1994 - 2004) not able to enter the "realm of implementation". Another internal factor is not the development of methods and techniques in laboratory ar­chaeological research institute, which studies the consequences of substance will decrease the weight and quality of research results.


Mengapa sistem manajemen sumber daya arkeologis, sektor penelitian arkeologi masih merasa terpinggirkan? Pertanyaannya adalah apakah penulis kontroversial yang sengaja dilontarkan di awal esai ini untuk wacana dapat membangkitkan perhatian pembaca yang terhormat. Ada dua faktor dominan yang mempengaruhi terjadinya ketidak harmonisan dalam sistem manajemen sumber daya arkeologi di Indonesia. Kedua faktor ini adalah faktor internal, yaitu kesalahan dalam menentukan strategi dan program kerja penelitian arkeologi. Sejauh ini hasil penelitian selalu menjadi kesimpulan bahwa penelitian harus dilanjutkan untuk masa depan (penelitian tidak pernah berakhir). Terlepas dari itu, hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian arkeologi dihentikan di perpustakaan. Rekapitulasi hasil laporan penelitian di tiga Cabang Pusat Penelitian Arkeologi Seperti Balai Arkeologi Yogyakarta, Banjarmasin dan Makassar, hampir semua hasil penelitian arkeologi selama satu dekade (1994 - 2004) tidak dapat masuk ke ranah implementasi ". Faktor internal lainnya bukanlah pengembangan metode dan teknik di lembaga penelitian arkeologi laboratorium, melainkan mempelajari konsekuensi terhadap subsistensi yang akan mengurangi bobot dan kualitas hasil penelitian.


Article Details

Section
Articles

References

Bulbeck, David and Caldwell, Ian. 2000. Land of Iron, the Historical and Archaeological of Luwu and Cenrana valley. Results of the Ori¬gin of Complex Society in South Sulawesi Project (OXIS), The Center of South-East Asian Stud¬ies, The University of Hull, UK.

Drajat, Hari Untoro, 2001. "Penelitian Arkeologi Dalam Proses Pengelolaan Warisan Budaya Pada Era Otonomi Daerah". Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (belum diterbitkan).

Edi Sedyawati, 2001. "Harapan Masyarakat Terhadap Kajian Arkeologi: Pengembangan Wawasan". Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (belum diterbitkan).

Gunadi, 2000. "Pesona Tanah Luwu Abad XIV M, Kerajaan Majapahit Import Besi". SKH Pedoman Rakyat, Tahun ke 54, No. 90, tanggal 4 Juni 2000, halaman 3, kolom 1-4.

Gunadi, 2004. Manajemen Sumberdaya Arkeologi 2. Diterbitkan oleh Ikatan Ahli Arkeologi Indone¬sia Komisariat Daerah Kalimantan dengan Kata Pengantar Prof. Dr. Sumijati Atmosudiro.

Gunadi, 2004a. "Melacak Sisa-sisa Kerajaan Banjar". Laporan Penelitian Arkeologi. Balai Arkeologi Banjarmasin (belum diterbitkan).

Magetsari, Nurhadi, 2003. "Paradigma Baru Arkeologi". Ceramah Ilmiah Arkeologi, Jurusan Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universi¬tas Indonesia, Kampus FIB-UI, Depok.

Suroso, MP. 2001. "Revitalisasi dan Restrukturisasi Tugas dan Fungsi Kelompok Jabatan Fungsional di Lingkungan Pusat Penelitian Arkeologi". Evaluasi Hasil Penelitian Arkeologi. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (belum diterbitkan)

Tim Penelitian, 2003. "Laporan Hasil Penelitian Arkeologi-Sejarah Kota Tarakan". Kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Tarakan dengan Balai Penelitian Arkeologi Banjarmasin (belum diterbitkan).

Tim Penelitian, 2004. "Laporan Penelitian Arkeologi-Sejarah Kerajaan Kutai di Kawasan Muara Kaman (Tahap I)". Kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Kutai Kartanegara, Universitas Negeri Malang, dan Balai Penelitian Arkeologi wilayah Kalimantan (belum diterbitkan).