ERONG: SALAH SATU BENTUK WADAH KUBUR DI TANA TORAJA SULAWESI SELATAN
Main Article Content
Abstract
Penelitian yang dilakukan dengan metode survei menghasilkan sejumlah data mengenai distribusi wadah penguburan (erong) di wilayah budaya Enrekang Toraja. Erong sebagai wadah berfungsi untuk menempatkan mayat di dalamnya, yang secara implisit juga akan memberikan pengaruh yang kuat pada wadah pengguna dalam mencapai tujuan utamanya, kebahagiaan dalam alam roh untuk orang mati dan kesejahteraan bagi keluarga yang masih hidup. Tana Toraja sebagai daerah budaya, dapat dilihat dari berbagai bentuk warisan material dan juga kebiasaan dan tradisi yang menyertainya masih berlanjut hingga sekarang. Sejumlah situs penguburan gua yang diteliti menunjukkan bahwa erat hubungan antara budaya erong atau duni di Enrekang dan Toraja. Secara geografis, kedua daerah tersebut masih merupakan kesatuan wilayah budaya yang sama, sehingga Toraja dijadikan sebagai areal studi etnoarkeologi. Budaya itu diperkirakan berkembang sebelum Islam diterima secara universal di Sulawesi Selatan.
Research using survey method produces some data related to the distribution of burial case (erong) and culture in culture area of Enrekang Toraja. Erong as a case has function to put the human corpse buried inside it. Implicitly it also gives strong influence in order to obtain its main purpose which is to have a happy life in afterlife world and welfare for the living family. Tana Toraja has cultural area which can be seen on various form of heritage materials, habits, and traditions. Those heritage materials still present row on. Some researched cave burial sites show close relationship or erong culture or duni in Enrekang and Toraja. Geographically, these two area are still in the same cultural area, show that Toraja becomes the area for etnoarchaeological study. The development of this culture was estimated before Islam come in universally in South Sulawesi.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Anggraeni, Nies. 1972. "Penentuan Umur Dalam Arkeologis Indonesia. Berita Antropologi Fakultas Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia.
Asmar, Teguh. 1983. "Megalitik Unsur Pendukung Bagi Penelitian Sikap Hidup", PIA III. Ciloto. Jakarta: Puslit Arkenas.
Kadir, Harun. 1977. Aspek Megalitik di Toraja Sulawesi Selatan". PIA I. Proyek penelitian Purbakala, Dep. P dan K. Jakarta: Puslit Arkenas.
Koentjaraningrat. 1980. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
Koentjaraningrat. 1981. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: PT Dian Rakyat.
Kramer, Carol. 1978. Ethnoarchaeology, Implication of Ethnography for Archaeology. New York: Columbia University Press.
Micsic, John. 1986."Etnoarkeologi dan Faktor-faktor Musiman dalam Pengembangan Pola Pemukiman", Seminar Metode Pengkajian dalam Rangka Ulang Tahun I Bulletin Antropologi FS-UGM, Yogyakarta.
Pakan, L. 1961. Rahasia Ukiran Toraja. Penerbit: Firma.
Paranoan, Marrang. tt. "Latar Belakang Psikologis Tentang Upacara Keratin di Kesu Kecamatan Sanggalangi Tana Toraja". UNHAS. Ujung Pandang (tidak terbit).
Rahman, Mas'ud R. 1984. "Toraja Martuary: A Study of Cultural Meaning and Values". Presented to the Departement of Antropologi of University of Pensylvania.
Salombe', C. 1972. Orang Toraja Dengan Ritusnya. Memoriam "So' Rinding Puang Sanggalla'". Tidak Terbit.
Soejono, R.P (ed). 1975. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka.
Soejono, R.P.1977. "Sistem-sistem Penguburan pada Akhir Masa Prasejarah di Bali. Disertasi Doktor, Universitas Indonesia, Jakarata.
Soekmono, R. 1979 Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I. Yogyakarta: Kanisius.
Sukendar, Haris. 1981."Tradisi Megalitik d Indonesia" Analisis Kebudayaan Tim II No 1. Jakarta: Depdikbud.
Sukendar, Haris. 1982. "Tinjauan Tentang Berbagai Situs Megalitik di Indonesia”. PIA II. Jakarta: Puslit Arkenas.
Tangdilinting, L. T. 1980. Toraja dan Kebudayaannva. Cetakan IV. Toraja: Yayasan Lepong Bulan.
Wiwiek, P, Yusuf, dkk. 1984. UpacaraTradisional (upacara kematian) Daerah Sulawesi Selatan. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Sulawesi Selatan, Jakarta: Depdikbud.