PERKERETAAPIAN MASA KOLONIAL BELANDA DI WILAYAH INDRAMAYU: PEMETAAN JALUR DAN BUKTI TINGGALAN ARKEOLOGIS
Main Article Content
Abstract
The development of railways in Indonesia is related to the exploration and exploitation of the Dutch Colonial Government. This mode of transportation is used for the transport of agricultural commodities so that a compilation of enforced planting politics is enforced. Indramayu is one of the areas on the island of North Java which is traversed by the construction of this route, so it has archaeological remains, everything related to trains or is called railways. This remains a fact and basis in colonial history. The difficulty of preserving the railroad relics in the Indramayu Region is difficult to find and approve. Through qualitative and exploratory methods, this study further discusses railways that have archaeological values on the track built by the Dutch colonial government, namely (1) the non-active Jatibarang - Indramayu railway line; (2) Jatibarang - Karangampel non-active train line; (3) Haurgeulis - Arjawinangun Lane which is an active route at this time. Data collected through literature studies, documentation studies, observations collected by interviews. The results showed some relics in this region which are found in several districts namely Jatibarang, Karangampel, Haurgeulis Districts and along the Jatibarang-Indramayu, Jatibarang-Karangampel and Jatibarang-Arjawinangun subdistricts. Also around the former station Kadokangabus Station, Terisi and Telagasari. Besides that, it was located in the center of Cimanuk economic activity during the colonial period.
Perkembangan kereta api di Indonesia, terkait dengan eksplorasi dan eksploitasi Pemerintah Kolonial Belanda. Mode transportasi ini digunakan untuk pengangkutan komoditas pertanian, sehingga menguat ketika diberlakukannya politik tanam paksa. Indramayu adalah salah satu wilayah di Utara Pulau Jawa yang dilalui oleh pembangunan jalur ini, sehingga memiliki tinggalan arkeologis, segala sesuatu yang berhubungan dengan kereta api atau disebut dengan perkretaapian. Tinggalan tersebut menjadi fakta dan dasar dalam mengidentifikasi sejarah masa kolonial. Kurangnya kesadaran pelestarian tinggalan perkretaapian di Wilayah Indramayu, membuatnya sulit dicari dan di identifikasi. Melalui pendekatan kualitatif dan metode eksploratif, penelitian ini mengidentifikasi tinggalan perkeretaapian yang memiliki nilai arkeologis di jalur yang dibangun pemerintah kolonial belanda yakni jalur (1) Jalur kereta api non aktif Jatibarang – Indramayu; (2) Jalur kereta api non aktif Jatibarang – Karangampel; (3) Jalur Haurgeulis – Arjawinangun yang merupakan jalur aktif saat ini. Data dikumpulkan melalui studi literatur, studi dokumentasi, observasi yang diperkuat oleh wawancara. Hasil penelitian menunjukan beberapa peninggalan di wilayah ini yang terdapat di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Jatibarang, Karangampel, Haurgeulis serta di sepanjang jalur penelusuran Jatibarang-Indramayu, Jatibarang-Karangampel dan Jatibarang-Arjawinangun. Juga di sekitar bekas stasiun Stasiun Kadokangabus, Terisi dan Telagasari. Selain itu terdapat tinggalan di pusat aktivitas ekonomi Cimanuk pada masa kolonial.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Anwar, S. (2017). “Keruangan Perkotaan Medan dalam Tinjauan Transportasi Perkotaan Masa Kolonial.” Jurnal Sejarah Peradaban Islam. Vol 1 (2), Hlm, 341-351. ( View )
Balan, C dan Ionita, C. (2011). “Exploratory Research On The Organizational Learning In Small Enterprises And Implications For The Economic Higher Education.” Amfiteatru Economic Journal. Vol 13 (30), Hlm, 463-481. ( View )
BPS Kabupaten Indramayu. (2015). Indramayu dalam Angka 2015. Indramayu: Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu. ( View )
Hendro, E. P. (2014). “Perkembangan Morfologi Kota Cirebon dari Masa Kerajaan hingga Masa Akhir Kolonial”. Jurnal Paramita. Vol 24 (1), hlm, 18-27. ( View )
Makkelo. (2017). No Title. Jurnal Lensa Budaya. Vol 12 (2), hlm, 83-101. ( View )
Mudjianto, B. (2018). “Tipe Penelitian Eksploratif Komunikasi.” Jurnal Studi Komunikasi Dan Media. Vol 22 (1), Hlm, 65-74. ( View )
Pratikto, D. (2018). “Penelusuran Bentuk Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api Jaman Kolonial Di Yogjakarta. Jurnal Teknik Sipil Dan Arsitektur. Vol 22 (26), Hlm, 1-13. ( View )
Pribadi, S. (2012). “Perkembangan Infrastruktur Kereta Api Tahun 1950 – 1970.” Jurnal Verleden. Vol 1 (1), Hlm, 73-85. ( View )
Purwanto, E. (2008). “Kajian Arsitektural Stasiun Nis. Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman.Jurnal Ilmiah Perancangan Kota Dan Permukiman. Vol 7 (2), Hlm, 98-105. ( View )
Ramadhan, A. P. (2017). “Pengaruh Jalur Kereta Api Batavia-Buitenzorg Terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Batavia Tahun 1875-1913.” E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta. Hlm, 1-12. ( View )
Reiter, B. (2017). “Theory and Methodology of Exploratory Social Science Research.” IJRSM Journal. Vol 5 (4), Hlm, 130-150. ( View )