CIREBON PRUJAKAN RAILWAY STATION ON THE SPATIAL PLAN OF CIREBON IN THE DUTCH COLONIAL ERA (1897-1942)

Main Article Content

Iwan Hermawan
http://orcid.org/0000-0002-5461-082X

Abstract

Cirebon Prujakan Station is one of the cultural heritage buildings in Cirebon City. This station was built NV. SCS to facilitate the Semarang – Cirebon train journey. This station has an important value in the economy of Cirebon and its surroundings, because it is part of the sugar trade traffic in Cirebon. The problem raised in this paper relates to the placement of the Cirebon Prujakan station as part of the Dutch colonial government's strategic policy in the field of rail transportation, especially in Cirebon. The method used in writing is descriptive analysis with a spatial approach. Data was collected through field surveys and literature review. Cirebon Prujakan Station was built by NV. SCS to facilitate the Semarang – Cirebon train journey. This station has a branch to the Port of Cirebon to facilitate the transportation of commodities to be sent by ship. Geographically, Cirebon Prujakan Station is in a strategic location because it is close to the center of government and is located at the rail transportation node that connects the northern route of Java Island.


 


 


Stasiun Cirebon Prujakan merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kota Cirebon. Stasiun ini dibangun NV. SCS untuk memfasilitasi perjalanan kereta api Semarang – Cirebon. Stasiun ini memiliki nilai penting dalam perekonomian Cirebon dan sekitarnya, karena menjadi bagian dari lalu lintas perdagangan Gula di Cirebon. Permasalahan yang diangkat pada tulisan ini berkenaan dengan penempatan stasiun Cirebon Prujakan sebagai bagian dari kebijakan stretegis pemerintah Kolonial Belanda di bidang angkutan kereta api, khususnya di Cirebon. Metode yang digunakan pada tulisan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan keruangan. Pengumpulan data dilakukan melalui survey lapangan dan kajian pustaka. Stasiun Cirebon Prujakan dibangun oleh NV. SCS untuk memfasilitasi perjalanan kereta api Semarang – Cirebon. Stasiun ini memiliki percabangan ke Pelabuhan Cirebon untuk memfasilitasi pengangkutan komoditas yang akan dikirim melalui kapal laut. Secara geografis, Stasiun Cirebon Prujakan berada di lokasi strategis karena dekat dengan pusat pemerintahan dan berlokasi pada simpul transportasi kereta api yang menghubungkan jalur utara Pulau Jawa.  

Article Details

Section
Articles

References

Bintarto, H. R. (1977). Geografi Desa. Yogyakarta: U.P. Spring.

Darini, R., Hartono, M., Miftahuddin, Ashari, E., & Sulistyo, Y. B. (2014). Laporan Penelitian: Kereta Api di Jawa tengah dan Yogyakarta Tahun 1864-1930. Yogyakarta.

de Jong, M. van B. (1993). Spoorwegstations Op Java. Amsterdam: De Bataafsche Leeuw.

Handinoto. (2010). Arsitektur dan Kota-kota di Jawa pada Masa Kolonial (1 ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hariyadi, I. M. (2016). Arsitektur Bangunan Stasiun Kereta Api di Indonesia (E. Basir, ed.). Jakarta: Unit Preservation & Architecture, PT. Kereta Api indonesia (Persero).

Hermawan, I. (2015). Penempatan Perhentian Kereta Api Pada Jalur Rangkasbitung - Labuan. PURBAWIDYA: Journal of Archaeological Research and Development, 4(2), 137–149. Diambil dari http://purbawidya.kemdikbud.go.id/index.php/jurnal/article/view/P4%282%292015-6

Hermawan, I. (2017). Laporan Penelitian Arkeologi: Kereta Api jalur Cirebon - Kadipaten, Aksesibilitas Antar Wilayah di Cirebon dan Sekitarnya Pada Awal Abad XX. Bandung.

Hermawan, I. (2018). Laporan Penelitian Arkeologi: Keterkaitan Antara Transportasi Kereta Api dengan Perkembangan Wilayah Pada Masa Kolonial Di Kabupaten Cirebon dan Indramayu , Jawa Barat. Bandung.

Hermawan, I. (2019). Laporan Penelitian Arkeologi: Kereta Api dan tata Ruang Kota Cirebon, Jawa Barat. Bandung.

Hermawan, I. (2020a). KERETA API SCS: ANGKUTAN GULA DI CIREBON. Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 12(2), 195. https://doi.org/10.30959/patanjala.v12i2.643

Hermawan, I. (2020b). Stasiun-Stasiun SCS di Kota Cirebon: Lokasi dan Fungsinya [SCS Stations in Cirebon: Their Locations dan Functions]. Naditira Widya, 14(1), 35–46. https://doi.org/10.24832/nw.v14i1.416

Hermawan, I., Abrianto, O., Adra’i, A., Fajri, R. P., Atedja, M., Suprayitno, D., & Sukirdja. (2020). Laporan Penelitian Desk Study Arkeologi. Bandung.

Lombart, D. (2005). Nusa Jawa: Silang Budaya, Kajian Sejarah terpadu. Bagian I: Batas-batas Pembaratan (3 ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utam; Forum Jakarta - Paris Ecole Francaise d Extreme-Orient.

Marihandono, D., Juwono, H., Budi, L. S., & Iswari, D. (2016). Sejarah Kereta Api Cirebon - Semarang, Dari Konsesi ke Nasionalisasi (E. Yulianto, ed.). Bandung: Aset Non Railway, Direktorat Aset Tanah dan Bangunan PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

Officieele Reisgids Der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. (1926).

Officieele Reisgids Voor Spoor En Tramwegen Op Java, Uitgave - 1 Januari 1898. (1898). Samarang: C.G.T. Van Dorp.

Officieele Reisgids Voor Spoor En Tramwegen Op Java, Uitgave - 1 Januari 1900. (1900). Samarang: G.C.T. Van Dorp & Co.

Purwanto, E. (2008). Kajian Arsitektural Stasiun NIS. ENCLOSURE: Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Permukiman, 7(2), 98–105.

Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya: Stasiun Kereta Api Perujakan. (n.d.). Diambil 2 Maret 2022, dari http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016060900141/stasiun-kereta-api-perujakan

Subarkah, I. (1981). Jalan Kereta Api. Bandung: Idea Darma.

Suhartono. (1991). Apanage dan Bekel: Perubahan Sosial di Pedesaan Surakarta 1830 -1920 (Cetakan 1). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sumaatmadja, N. (1988). Studi Geografi: Suatu pendekatan dan Analisa Keruangan (II). Bandung: Alumni.

Tim Telaga Bakti Nusantara. (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1. Bandung: Angkasa.