HUMAN MOTIFS ON ROCK ART AT BUKIT BULAN SITE, SAROLANGUN, JAMBI
Main Article Content
Abstract
Recent research in Sumatra has succeeded in finding rock art in several caves and niches in the Bukit Bulan karst area, Sarolangun, Jambi. In this region, rock art with human motifs is present in many shapes and styles. This research discusses the variation of human motifs found in nine caves at the Bukit Bulan region through an analysis of the inherent attributes. Furthermore, the human motif were compared with similar motifs from West Sumatra and Lenggong Valley, Malaysia. The comparisons are made based on the consideration of the proximity of the locations and cultural backgrounds. In addition, the shape and color of the motifs of these three regions are relatively similar, leading to the supposition that the chronology of rock art with specific motifs of humans comes from the same period. This research concludes that the shape of human motifs in Bukit Bulan is more varied than human motifs in West Sumatra and Lenggong Valley. The relative chronologu based on the existence of motifs that are thought to have come from a younger period such as Arabic and Latin makes the assumption that the rock art in Bukit Bulan is not older. This condition is also found at sites in West Sumatra which are associated with Arabic and in the Lenggong Valley which have depictions of motifs from the modern period.
Penelitian terbaru di wilayah Sumatra berhasil menemukan gambar cadas pada beberapa gua dan ceruk di wilayah karst Bukit Bulan, Sarolangun, Jambi. Pada wilayah ini gambar cadas bermotif manusia cukup banyak ditemukan dalam bentuk dan gaya yang beragam. Penelitian ini membahas variasi motif manusia yang ditemukan pada sembilan gua di Situs Bukit Bulan melalui analisis atribut-atribut yang melekat. Selanjutnya, motif manusia dibandingkan dengan motif sejenis dari situs-situs di Sumatra Barat dan Lembah Lenggong, Malaysia. Perbandingan tersebut dilakukan atas pertimbangan kedekatan lokasi dan latar belakang budaya pada ketiga wilayah tersebut. Selain itu, bentuk dan warna motif juga relatif serupa, sehingga memunculkan dugaan bahwa kronologi gambar cadas dengan motif spesifik berupa manusia berasal dari masa yang sama. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa secara bentuk motif manusia di Bukit Bulan lebih variatif dibandingkan dengan di Sumatra Barat dan Lembah Lenggong. Kronologi relatif berdasarkan keberadaan motif yang diduga berasal dari masa yang lebih muda seperti tulisan arab dan latin menjadikan dugaan waktu pembuatan gambar cadas di Bukit Bulan tidak lebih tua. Kondisi tersebut ditemukan juga pada situs di Sumatra Barat yang berasosiasi dengan tulisan-tulisan arab serta situs di Lembah Lenggong yang memiliki penggambaran motif dari masa modern.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Arifin, K., & Delanghe, P. (2004). Rock art in West Papua. UNESCO Publishing.
Arifin, K., Permana, R. C. E., & Yulianto, K. (2019). Tinggalan Budaya Austronesia Pada Gua-gua Prasejarah di Sumatra tahun ke-3. (Tahun ke-3 dari rencana 3 tahun) [Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi]. Universitas Indonesia.
Aubert, M., Setiawan, P., Oktaviana, A. A., Brumm, A., Sulistyarto, P. H., Saptomo, E. W., Istiawan, B., Ma’rifat, T. A., Wahyuono, V. N., Atmoko, F. T., Zhao, J.-X., Huntley, J., Taçon, P. S. C., Howard, D. L., & Brand, H. E. A. (2018). Palaeolithic cave art in Borneo. Nature, 564(7735), 254–257. https://doi.org/10.1038/s41586-018-0679-9
Evans, I. H. N. (1927). Negrito cave drawing at Lenggong, Upper Perak. Journal of the Federated Malay State Museums, 12, 105–106.
Fauzi, M. R. (2016). Beberapa hasil awal penelitian arkeologi di kawasan karst Bukit Bulan, Sarolangun. Siddayatra, 21(1), 1–12.
Fauzi, M. R., Intan, F. S., & Wibowo, A. S. (2019). Newly discovered cave art sites from Bukit Bulan, Sumatra: Aligning prehistoric symbolic behavior in Indonesia prehistory. Journal of Archaeological Science: Report, 24, 166–174. https://doi.org/10.1016/j.jasrep.2019.01.001
Jusoh, A., Sabin, Y. S. @, & Ramli, Z. (2017). Lukisan gua di Semenanjung Malaysia: Motif dan Simbolisme serta kaitannya dengan Sosiobudaya Masyarakat Setempat. Asian Journal of Environment, History and Heritage, 1(2), 71–85.
Le Quellec, J.-L., Duquesnoy, D., & Defrasne, (2015). Digital image enhancement with DStrechs: Is complexity always necessary for efficiency? Digital Application in Archaeology and Cultural Heritage, 2, 1–13. http://dx.doi.org/10.1016/j.daach.2015.01.003
Leihitu, I. (2020). Tradisi dan simbol yang serupa: Studi perbandingan pada gambar cadas muda di Indo-Malaya. Amerta, 38(1), 31–48.
Maynard, L. (1977). Classification and terminology in Australian rock arts. Dalam P. J. Ucko (Ed.), Form in Indegenous Art (hlm. 318–322). Australian Institute of Aboriginal Studies Canberra.
Oktaviana, A. A., & Setiawan, P. (2015). Pola gambar cadas di Situs Gua Harimau, Sumatra Selatan. ResearchGate, 1–10.
Saidin, M., & Tac¸on, P. S. C. (2011). The recent rock drawings of the Lenggong Valley, Perak, Malaysia. Antiquity, 85, 459–475.
Sharer, R. J., & Ashmore, W. (2003). Archaeology: Discovering Our Past (Third). McGraw-Hill Companies.
Sugiyanto, B. (2016). Rock art Kalimantan Timur: Jenis gambar dan waktu pembuatannya. Naditira Widya, 10(1), 1–12.
Susilowati, N., & Nasoichah, C. (2018). Identifikasi dan pemaknaan simbol-simbol pada gambar cadas di Ngalau Tompok Syohiah 1, Nagari Situmbuk, Sumatra Barat. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 21(1), 56–79.
Tan, N. H. (2014). Rock art research in Southeast Asia: A Synthesis. Arts, 3, 73–104. https://doi.org/doi:10.3390/arts3010073
Tan, N. H., & Chia, S. (2010). New’ rock art from Gua Tambun, Perak, Malaysia. Rock Art Research, 27(1), 9–18.
Wiradnyana, K., Setiawan, T., & Hidayati, D. (2018). Gambar cadas di Ngalau Tompok Syoiah 1 dalam kaitannya dengan budaya pertanian. Berkala Arkeologi Sangkhakala, 21(3), 35–55.