EKSISTENSI KERAJAAN BUTON: KAJIAN BENTENG-BENTENG MASA KESULTANAN

Main Article Content

nfn Sarjiyanto

Abstract

Tulisan ini memberikan gambaran tentang arti penting benteng bagi kerajaan Buton. Keberadaan benteng Buton yang demikian banyak, telah memberi informasi untuk kita betapa Buton memiliki kemampuan dan kemandirian dalam pemerintahannya. Selain itu Buton juga merupakan wilayah penting sehingga penguasa perlu membangun benteng sebagai salah satu alat untuk mempertahankan wilayahnya.

Article Details

Section
Articles

References

Bergink, Dinah & Kal Muller, “Buton: Palace of Powerfull sultanate”, The Celebes, Periplus Editions Inc. USA, 1990.

Madu, Laoede, Merintis Buton Wolio Morikana, Kandepdikbud, Kab. Buton 1983.

Muhaeminah, Sarjiyanto, Moh. Ali Fadillah, Laporan Penelitian “Survei Benteng-Benteng Kuna di Kecamatan Lasalimu, Buton”, Balai Arkeologi Ujung Pandang 1998 (Tidak Terbit).

Susanto Zuhdi, “Perairan Buton Abad Ke-19” (La Zone Maritime de Buton au XIXe Siecle), dalam Christian Pelras (Ed.), Dialog prancis-Nusantara (Dialoque France-Insulinde), Diversite des Approches dans la Recherche en Sciense Sociales et Humaines sur L’Asie du Sud-Est Maritime, Jakarta: CNRS-SEMA/ Yayasan Obor Indonesia, 1998.

Thomas, David Hurst, Predicting the Past, an Introduction to Anthropological Archaeology, Holt, Rinehat and wiston, Inc. USA, 1974.

Tim, Penelitian, Laporan Penelitian: “Arkeologi Islam di Kec. Lasalimu dan sekitarnya, kabupaten buton, propinsi Sulawesi Tenggara, Depdikbud, Proyek Penelitian Arkeologi, Jakarta, 1996. (Belum Terbit)

Zaenu, Laode. Buton dalam Sejarah Kebudayaan, Surabaya: Suradipa, 1985.

Zahari, A. Mulku (Peny.), Sejarah dan Adat Fiy Darul Butuni (Buton), jilid I, II, III, Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Depdikbud, 1977.