EKSISTENSI KERAJAAN BUTON: KAJIAN BENTENG-BENTENG MASA KESULTANAN
Main Article Content
Abstract
Tulisan ini memberikan gambaran tentang arti penting benteng bagi kerajaan Buton. Keberadaan benteng Buton yang demikian banyak, telah memberi informasi untuk kita betapa Buton memiliki kemampuan dan kemandirian dalam pemerintahannya. Selain itu Buton juga merupakan wilayah penting sehingga penguasa perlu membangun benteng sebagai salah satu alat untuk mempertahankan wilayahnya.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Bergink, Dinah & Kal Muller, “Buton: Palace of Powerfull sultanate”, The Celebes, Periplus Editions Inc. USA, 1990.
Madu, Laoede, Merintis Buton Wolio Morikana, Kandepdikbud, Kab. Buton 1983.
Muhaeminah, Sarjiyanto, Moh. Ali Fadillah, Laporan Penelitian “Survei Benteng-Benteng Kuna di Kecamatan Lasalimu, Buton”, Balai Arkeologi Ujung Pandang 1998 (Tidak Terbit).
Susanto Zuhdi, “Perairan Buton Abad Ke-19” (La Zone Maritime de Buton au XIXe Siecle), dalam Christian Pelras (Ed.), Dialog prancis-Nusantara (Dialoque France-Insulinde), Diversite des Approches dans la Recherche en Sciense Sociales et Humaines sur L’Asie du Sud-Est Maritime, Jakarta: CNRS-SEMA/ Yayasan Obor Indonesia, 1998.
Thomas, David Hurst, Predicting the Past, an Introduction to Anthropological Archaeology, Holt, Rinehat and wiston, Inc. USA, 1974.
Tim, Penelitian, Laporan Penelitian: “Arkeologi Islam di Kec. Lasalimu dan sekitarnya, kabupaten buton, propinsi Sulawesi Tenggara, Depdikbud, Proyek Penelitian Arkeologi, Jakarta, 1996. (Belum Terbit)
Zaenu, Laode. Buton dalam Sejarah Kebudayaan, Surabaya: Suradipa, 1985.
Zahari, A. Mulku (Peny.), Sejarah dan Adat Fiy Darul Butuni (Buton), jilid I, II, III, Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Depdikbud, 1977.