THE HISTORY OF DOWNSTREAM LANDSCAPE MODIFICATION OF THE BENGAWAN SOLO RIVER IN THE LATE 19TH CENTURY SEJARAH MODIFIKASI LANSKAP HILIR SUNGAI BENGAWAN SOLO PADA AKHIR ABAD KE-19
Main Article Content
Abstract
The Bengawan Solo River has a significant role in Java's economic growth. Massive deforestation caused floods in Bengawan Solo. In the 19th century, the colonial government launched a large-scale project, namely solo-valleiwerken, to create an irrigation and flood control system. The project includes dam construction and land modification along the Bengawan Solo. There are indications of channel modification, indicated by the change in the river estuary in the 19th-20th century maps, which initially faced the Madura Strait and then changed towards the Ujung Pangkah, North Java Sea. The research was conducted to uncover spatial and time aspects related to environmental changes and the impact of modifications downstream of the Bengawan Solo River by the colonial government in the 19th century. Gathering data includes collecting historical maps and archives that relate to its projects. Map analysis was carried out by overlay technique between historical and current maps, while archival data was traced to find chronological details and historical events. The downstream river channel was diverted to Ujung Pangkah to reduce the impact of sedimentation. This resulted in the shallowing of the Madura Strait, the main trade traffic route in Surabaya Port, East Java.
Sungai Bengawan Solo berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Jawa. Deforestasi yang masif turut menyebabkan banjir di Bengawan Solo. Pemerintah kolonial pada akhir abad ke-19, meluncurkan proyek skala besar yaitu solo-valleiwerken untuk membuat sistem irigasi dan pengendalian banjir. Proyek mencakup pembuatan bendungan dan modifikasi lahan sepanjang aliran Bengawan Solo. Tampak adanya indikasi modifikasi alur yang diindikasikan dengan perubahan muara sungai dalam peta abad ke-19--20 yang mulanya menghadap Selat Madura kemudian berubah berubah menuju daerah Ujung Pangkah menghadap Laut Jawa. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap aspek spasial dan waktu terkait dengan perubahan lingkungan dan dampak dari modifikasi bagian hilir Sungai Bengawan Solo yang dilakukan oleh pemerintah kolonial pada akhir abad ke-19. Data yang dikumpulkan dalam kajian berupa peta kuno dan arsip sejarah yang berkaitan dengan modifikasi alur Sungai Bengawan Solo bagian hilir. Analisis peta dilakukan dengan teknik tumpang susun antara peta kuno dengan peta terkini sedangkan data arsip ditelusuri guna mengetahui detail kronologis dan latar belakang peristiwa. Alur sungai bagian hilir dialihkan menuju Ujung Pangkah guna mengurangi dampak sedimentasi yang berakibat pada pendangkalan Selat Madura yang kala itu menjadi jalur lalu lintas utama perdagangan menuju pelabuhan Surabaya di Jawa Timur.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Algemeen Handelsblad. (1874, September 16). Handelsberichten. Algemeen Handelsblad No.13559, Woensdag 16 September 1874, 1–6.
Arif, J., & Nugroho, H. (2016). Geo-Arkeologi Teras Purba Bengawan Solo di Sekitar Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Purbawidya: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi, 4 (2), 71–82. https://purbawidya.kemdikbud.go.id/index.php/jurnal/article/view/P4%282%292015-1
Bataviaasch Handelsblad. (1874, December 7). Telegram van Reuter. Bataviaasch Handelsblad, No.287, Maandag 7 December 1874, 1–4.
Bataviaasch Handelsblad. (1881, September 31). De Indische Begroting voor 1882. Bataviaasch Handelsblad, No.255, Maandag 31 Oktober 1881.
Boomgaard, P. (1992). Forest Management and Exploitation in Colonial Java, 1677–1897. Forest and Conservation History, 36(1), 4–14. https://doi.org/10.2307/3983978
Boomgaard, P. (1993). The Development of Colonial Health Care in Java; An Exploratory Introduction. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde, 149(1), 77–93. http://www-jstor-org.ezproxy.ugm.ac.id/stable/27864426
Brayshay, M., & Cleary, M. (2002). Shaping colonial and imperial landscapes. Landscape Research, 27(1), 5–10. https://doi.org/10.1080/01426390220110720
Cascón-Katchadourian, J., & Alberich-Pascual, J. (2021). The Georeferencing of Old Cartography in Geographic Information Systems (GIS): Review, Analysis and Comparative Study of Georeferencing Software. Revista General de Información y Documentación, 31(1), 437–460. https://doi.org/10.5209/rgid.76965
Charlton, R. (2008). Fundamentals of Fluvial Geomorphology. Routledge.
Cramer, W. F. H., & Jansen, M. H. (1868). Vaarwaters van Soerabaja. Hydrographisch Bureau.
Dang, T. K. (2021). Decolonizing landscape. Landscape Research, 46(7), 1004–1016. https://doi.org/10.1080/01426397.2021.1935820
De Locomotief. (1881a, June 28). Telegrammen. De Locomotief, No. 148, Dinsdag 28 Juni 1881, 1–4.
De Locomotief. (1881b, November 7). Staten Generaal. De Locomotief, No. 261, Maandag 7 November 1881, 1–6.
De Locomotief. (1883, June 30). Verspreide Indische Berichten. De Locomotief No.151, Zaterdag 30 Juni 1883, 1–4.
De Locomotief. (1892, December 1). De Plannen tot Bevloeing en Afwatering der Solo-Vallei. De Locomotief, No. 280, Donderdag 1 December 1892, 1–6.
Fauzi, A. N. (2015). Study Komparatif Peran Bengawan Solo dan Sungai Brantas dalam Perkembangan Ekonomi Abad Ke-10 M-15 M di Jawa Timur. Avatara, 3(3), 274–285.
Ganjar Budiman, H. (2021). Jejak Manajemen Air di Masa Hindia-Belanda; Identifikasi Saluran Air di kawasan Stasiun Bogor. Panalungtik, 4(2), 97–114. https://doi.org/10.24164/pnk.v4i2.67
Harriyadi, Jauharatna, K., Nugroho, D., Bismoko, D. S., Syofiadisna, P., & Mahardian, D. E. (2023). Latar Belakang Sejarah dan Pertimbangan Lokasi Permukiman Candi Baru di Semarang. Amerta, 41(1), 1–16. https://doi.org/10.55981/amt.2023.658
Ikawati, Y., & Setiawati, D. R. (2009). Survei dan Pemetaan Nusantara. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nusantara dan Masyarakat Penulis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Intan, M. F. (2015). Analisis Teknologi Laboratoris Tembikar dari Situs-Situs Das Bengawan Solo, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Kalpataru, 24(1), 47. https://doi.org/10.24832/kpt.v24i1.62
Intan, M. F. (2022). Situs Perahu Kuno dan Perahu Besi di Bojonegoro. Prabayaksa: Journal of History Education, 2(1), 1. https://doi.org/10.20527/pby.v2i1.4800
Junghuhn, F. W. (1855). Kaart van het eiland Java. Https://Commons.Wikimedia.Org/Wiki/File:Kaart_van_het_eiland_Java_-_Geologische_Ausgabe.Jpg.
Kementerian Pekerjaan Umum. (2010). Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum.
Kurniawan, E., & Suharini, E. (2021). Flood Disaster in Semarang City from Colonial to Reformasi: A Review of its Management. Paramita: Historical Studies Journal, 31(2). https://doi.org/10.15294/paramita.v31i2.22879
Landsdrukkerij. (1891). Regeringsalmanak voor Nederlandsch-Indië 1891. Landsdrukkerij.
Martosuwito, S., Samodra, H., & Sidarto. (2013). Hubungan Lembah Sadeng, Cekungan Baturetno, dan Teras Bengawan Solo, Jawa Bagian Tengah. Jurnal Sumber Daya Geologi, 23(3), 155–165.
Moechtar, R. A. T. (2021). Dinamika Proses Pengendapan Sedimen Holosen di Hilir Sungai Bengawan Solo serta Wilayah Pasang Surut di Gresik dan Sekitarnya, Jawa Timur. Jurnal Geologi Dan Sumberdaya Mineral, 22(1), 9. https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v22i1.553
Mujabuddawat, M. Al. (2016). Perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Penelitian dan Penyajian Informasi Arkeologi. Kapata Arkeologi, 12(1), 29. https://doi.org/10.24832/kapata.v12i1.319
Nawiyanto. (2014). Gerakan Lingkungan di Jawa Masa Kolonial. Paramita Historical Studies Journal, 24(1), 31–46.
Nur Utomo, I. (2021). Banjir di Pemalang Masa Kolonial Abad Ke-20. Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, 49–58. https://doi.org/10.24164/prosiding.v4i1.5
Peluso, N. L. (1991). The History of State Forest Management in Colonial Java. Forest and Conservation History, 35(2), 65–75. https://doi.org/10.2307/3983940
Prabandaru, M. (2022). Proses Georeferencing Citra Sentinel-2 dengan Menggunakan Software ArcGIS. Jurnal Ilmiah Geomatika, 2(1), 12. https://doi.org/10.31315/imagi.v2i1.7481
Prihatmoko, H. (2014). Transportasi Air dalam Perdagangan Pada Masa Jawa Kuno di Jawa Timur. Forum Arkeologi, Vol.27, No, 155--174.
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. (2000). Laporan Penelitian Permukiman Kuna Masa Islam di Daerah Aliran Sungai (Das) Bagian Hilir Bengawan Solo Provinsi Jawa Timur
QGIS Community. (2024a, March 25). QGIS - The Leading Open Source Desktop GIS. Https://Qgis.Org/En/Site/about/Index.Html.
QGIS Community. (2024b, March 25). QGIS User Guide: Using the Map Canvas. Https://Docs.Qgis.Org/3.34/En/Docs/Pyqgis_developer_cookbook/Canvas.Html.
Raffles, T. S., & Walker, J. (1817). A Map of Java: chiefly from surveys made during the British Administration. Http://Hdl.Handle.Net/1887.1/Item:813625.
Rahmawati, M., Riyadi, M. I., & Rizaldy, R. J. (2019). Sungai Bengawan Solo: Tinjauan Sejarah Maritim dan Perdagangan di Laut Jawa. Candrasengkala: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 5(2), 24–39.
Ravesteijn, W. (2002). Dutch engineering overseas: The Creation of a modern irrigation system in Colonial Java. Knowledge, Technology & Policy, 14(4), 126–144. https://doi.org/10.1007/s12130-002-1019-8
Ravesteijn, W. (2005). Water Control and The Colonial State: The Case of Dutch Irrigation Engineering In The Indonesian Island Of Java, 1832—1942. Icon, 11, 197–211. http://www.jstor.org/stable/23787028
Sauce, B., & Matzel, L. D. (2017). Inductive Reasoning. In Encyclopedia of Animal Cognition and Behavior (pp. 1–8). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-47829-6_1045-1
Savitri, M. (2015). Peran Magis-Religius Bengawan Solo dalam Pendirian Kota Surakarta Abad Ke-18. Kalpataru, 24(1), 37. https://doi.org/10.24832/kpt.v24i1.59
Smiet, A. C. (1990). Forest Ecology on Java: Conversion and Usage In A Historical Perspective. Journal of Tropical Forest Science, 2(4), 286–302. http://www-jstor-org.ezproxy.ugm.ac.id/stable/43594348
Soerabaiasch Handelsblad. (1881, December 22). Het Westgat van Soerabaia. Soerabaiasch Handelsblad, No. 296, Donderdag 22 December 1881, 1–4.
Soerabaiasch Handelsblad. (1883, June 26). Het Wester-vaarwater. Soerabaiasch Handelsblad, No.146, Diensdag 26 Juni 1883, 1–4.
Sukmadinata, N. S. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya.
Tanoyo, B., & Sari, N. A. (2022). Banjir Banyumas Dalam Arsip Memorie Van Overgave. Cived, 9(2), 213. https://doi.org/10.24036/cived.v9i2.116448
Tantri, E. (2017). (Politic) Dutch Flood Control in Surabaya 1906-1942. Patrawidya, 18(2), 155–172.
Telders, J. M., Leemans, W. F., Kraus, J., & De Meijier, J. E. (1900). Verslag van de Commissie van Advies nopens de werken in de Solo-vallei, door den Heer MINISTER VAN KOLONIËN benoemd bij beschikking van 23 December 1898, Litt. A3., no. 37.
Topografische dienst. (1886). Topographische kaart der residentie Soerabaja. In Koninklijk Instituut voor de Tropen (KIT). Topographische inrichting.
Topographische Bureau. (1886). Kaart van de Residentie Soerabaja. opgenomen ingevolge Gouvernements Besluit dd. 6 juli 1866, No. 8 in de jaren 1871-1878. In Universitaire Bibliotheken Leiden. Topographisch Bureau.
Topographische Bureau. (1906). Kaart van Oost-Java: Kaart van Oost-Java met legenda en inzetkaarten van het gebied rondom Soerabaja, de Kangean Eilanden en het eiland Bawean. Genummerd linksboven: 5. Met gradenverdeling langs de randen. In http://hdl.handle.net/10934/RM0001.COLLECT.316005. Topographische inrichting.
Valentyn, F., Braam, J. van, & Linden, G. onder de. (1726). Nieuwe en zeer naaukeurige kaart van t Eyland Java Major of Groot Java . Http://Hdl.Handle.Net/1887.1/Item:2014043.
van Oosterhout, D. (2008). From Colonial to Postcolonial Irrigation Technology: Technological Romanticism and the Revival of Colonial Water Tanks in Java, Indonesia. Technology and Culture, 49(3), 701–726. http://www-jstor-org.ezproxy.ugm.ac.id/stable/40061433
van Valkenberg, S. (1925). Java: The Economic Geography of a Tropical Island. Geographical Review, 15(4), 563. https://doi.org/10.2307/208624
Wahyono, E. B., & Nugroho, T. (2019). Kerangka Dasar Pemetaan (Cetakan Keempat). Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
Warto, W. (2017). Hutan Jati Berkalung Besi: Pengangkutan Kayu Jati di Jawa Pada Akhir Abad Ke-19 dan Awal Abad Ke-20. Sasdaya: Gadjah Mada Journal of Humanities, 1(2), 184. https://doi.org/10.22146/sasdayajournal.27781
Wati, S. (2020). Pembangunan Kanal dan Pertumbuhan Sosial-Ekonomi Dd Batavia Tahun 1918-1933. Walasuji: Jurnal Sejarah Dan Budaya, 11(1), 129–140. https://doi.org/10.36869/wjsb.v11i1.65
White, B. (1973). Demand for Labor and Population Growth in Colonial Java. Human Ecology, 1(3), 217–236. http://www-jstor-org.ezproxy.ugm.ac.id/stable/4602259
Yuwono, J. S. E. (2007). Kontribusi Sistem Informasi Geografis dalam Berbagai Skala Kajian Arkeologi Lansekap. Berkala Arkeologi, Vol. Th XX, 107136.
Yuwono, J. S. E. (2013). Karakter Geoarkeologis dan Proses Budaya Prasejarah Zona Poros Ponjong-Rongkop di Blok Tengah Gunungsewu. Universitas Gadjah Mada.