NASIONALISME DAN PELESTARIAN BUDAYA

Main Article Content

Moh. Ali Fadillah

Abstract

Tulisan ini memberikan gambaran tentang kondisi Arkeologi di Indonesia, dimana arkeologi Indonesia berada dalam keadaan yang sehat untuk mengalami berbagai perubahan, meskipun terus menghadapi berbagai tantangan dan aneka kepentingan. Pemerintah benar-benar mengerti bahwa tinggalan arkeologi di hargai wisatawan, menjadi sumber pendapatan Negara, tinggalan-tinggalan yang di angkat, dirawat dan di restorasi semakin banyak dilakukan di negeri in. mahasiswa juga terus menuntut ilmu, mengkader diri, mempersiapkan diri untuk menggantikan generasi arkeolog sekarang, dan dan media masa yang selalu tertarik menyampaikan temuan-temuan signifikan. Dengan begini, arkeologi menjadi bagian penting dari kebudayaan Indonesia itu sendiri.

Article Details

Section
Articles

References

Abdullah, Taufik. 1999. “Lombard, Mazhab Annales, dan Sejarah Mentalitas Nusa Jawa” dalam Henry Chambet-Loir dan Hasan Muarif Ambary (eds), Panggung Sejarah, Persembahan kepada Prof. Dr. Denys Lombard, Jakarta: EFEO-Puslit Arkenas-Yayasan Obor: 51-61.

Barker, Philip. 1977. The Techniques of Archaeological Excavation. New York: Universe Book.

Childe, V.G. 1933. “Races, Peoples, and Cultures in Prehistoric Europe”. History, 18: 193-203.

Claude, Guillot. 1995. “Archaeology et Independence”, Perspectives Indonesiennes, Paris: 24-29.

Fadillah, Moh. Ali. 1999. “Etnisitas dan Nasionalisme Indonesia: Perspektif Arkeologi”, dalam Henry Chambet-Loir dan Hasan Muarif Ambary (eds), Panggung Sejarah, Persembahan kepada Prof. Dr. Denys Lombard, Jakarta: EFEO-Puslit Arkenas-Yayasan Obor: 117-137.

Ford, Richard I. 1973. “Archaeology Serving Humanity” in Charles L. Redman (ed.), Research and Theory in Current Archaeology, New York: John Wiley sons: 83-111.

Kossack, G. 1992. “Prehistoric Archaeology in Germany: its History and Current Situation”, Norwegian Archaeological Review 25: 73-109.

Kristiansen, K. 1992. “The Strength of the Past and its Great Might: an Essay on the Use of the Past”, in Journal of European Archaeology, 1: 19-21.

Lombard, Dennys. 1995. “L’Indonesie dans I’histoire”, Perspectives Indones iennes, Paris: Ambassade de la Republique d’Indonesie: 17-20.

Nurhadi. 1999. “Arkeologi Indonesia, GBHN 98, Tantangan dan Peluang abad 21”, PIA VIII, Yogyakarta, 15-18 Februari.

Pelras, Christian. 1995. “Les Bougis et la Modernite” Perspectives Indones iennes, Paris: Ambassade de la Republique d’Indonesie: 36-44.

Perret, Daniel. 1995. La Formation d’un Paysage Ethnique, Batak et Malais de Sumatra Nord-Est, Paris: EFEO.

Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional. 1977. Lima Puluh Tahun Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional. Jakarta: Depdikbud-PusP3N.

Raillon, Francois. 1995. “Le Systeme Indo-nesien Cinquante ans Apres: Unite au Diversite?”, Perspectives Indonesiennes, Paris: 50-55.

Sian Jones. 1997. The Archaeology of Ethnicity, Constructing Identities in the Past and Present. New York: Routledge.

Sklenar, K. 1983. Archaeology in Central Europe: The First Five Hundred Years. Leicester: Leicester University Press.

Triggers, B.G. 1989. A History of Archaeology Thought, Cambridge: Cambridge University Press.