DARI HAND STENCIL KE HAND PRINT, BUKTI KONTAK BUDAYA TOALA DENGAN LELUHUR ORANG BUGIS
Main Article Content
Abstract
Tulisan ini mendiskusikan transformasi budaya dari penduduk asli (Toala) dengan leluhur orang Bugis yang berbahasa Austronesia di Sulawesi Selatan. Data yang diajukan adalah tradisi cap tangan yang masih lestari sampai sekarang dalam ritus orang Bugis. Berdasarkan absolut dating, proses pertemuan dua komunitas tersebut berlangsung 2500 BC. Walaupun Tradisi cap tangan orang Bugis diadopsi dari budaya orang Toala, tradisi tersebut telah menjadi bagian terintegrasi dengan budaya Bugis dalam segala aspek termasuk kepercayaan. Tradisi ini telah dimodifikasi dan menjadi salah satu identitas budaya Bugis.
This paper discusses about the transformation of indigenous cultures (Toala) with the ancestors of Bugineese with Austronesian-speaking in South Sulawesi. The data presented is hand-print tradition that still preserved until today in the rites of the Bugineese. Based on the absolute dating, the meeting of the two communities took place in 2500 BC. Although the Bugineese tradition of hand-stamp was adopted from Toala culture, the tradition has become an integrated part of the Bugineese culture in all aspects, including belief. This tradition has been modified and become one of the Bugineese cultural identities
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Anonim, 2010, Laporan Ekskavasi Kompleks Prasejarah Bellae, Kabupaten Pangkep, Jurusan Arkeologi Unhas-Balai Arkeologi Makassar, Makassar, Tidak Terbit.
Bahn, Paul, 2004, Dictionary of Archaeology, London, Penguin Books
Bellwood, Peter, 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia (Edisi Revisi). Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Lewis-Williams, David. 2002, The Mind in The Cave : Consciousness and The Origin of Art, London: Thames and Hudson Ltd.
Permana, R. Cecep Eka, 2008, Bentuk Gambar Tangan pada Gua Prasejarah di Sulawesi Selatan, dalam PIA XI, Jakarta, IAAI, hal.107-116.
Bulbeck, David, 2008, An Archaeological Perspective On The Diversification of The Languanges Of The South Sulawesi Stock, dalam Truman Simanjuntak (edt.) Austronesian in Sulawesi, Depok, CPAS, hal: 185-212.
Driwantoro, Dubel, 1989, Tradisi Cap Tangan pada Rumah Panggung di Kab. Soppeng. Dalam PIA V, Jakarta, IAAI,
Forestier, Hubert, 2007, Ribuan Gunung, Ribuan Alat Batu, Prasejarah Song Keplek, Gunung Sewu, Jawa Timur. Jakarta Selatan. Kepustakaan Populer Gramedia.
Glover, I. C. 1984. Leang Burung 2: An Upper Palaeolithic Rock Shelter in South Sulawesi, Indonesia. Dalam Pieter van De Velde (ed). Nederland, Foris Publications Holland, hal: 327-374.
Hakim, Budianto, M. Nur, Rustam, 2009, The Sites Of Gua Pasaung (Rammang-Rammang) and Mallawa: Indicators Of Cultural Contact Between The Toalian And Neolithic Complexes In South Sulawesi, IPPA Bulletin Vol. 29, hal: 45-52.
Heekeren, R.van, 1972. The Stone Age of Indonesia. 2nd ed. The Hadue Martinus Nijhoff.
Nur, Muhammad, 2009, Pelestarian Kompleks Gua Leang-leang Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Tesis, UGM, hal :67.
Simanjuntak, Truman, 2008, Austronesian in Sulawesi: Its Origin, Diaspora, and Living Tradition, dalam Truman Simanjuntak (edt.) Austronesian in Sulawesi, Depok, CPAS, hal: 215-251.