SEBARAN SITUS PALEOLITIK DI TEPI ALIRAN SUNGAI WALENNAE, DI WILAYAH BONE BARAT, SULAWESI SELATAN
Main Article Content
Abstract
Almost all the palaeolithic sites in Cabbenge, Soppeng are on the banks of the Walennae River, both located on ancient river terraces as well as those that exist today. Considering the Walennae River is located in Bone District (Bontocani region), it is very possible in the Bone region connected to the Walennae River, there are palaeolithic sites that contemporary with the oldest occupancy in Soppeng District. This has been guided by the results of the thesis study of Archaeology Departement of Hasanuddin University students, in 1990 of Mallinrung area, Libureng, Bone, which reported the first time that lithic artefacts were found in the area, including those with the characteristics of palaeolithic technology. In the framework of expanding the potential area of palaeolithic archaeological remains on the banks of the Walennae River, this study focused on the Bone West region, including Bengo, Lamuru, Lappariaja, Kahu and Libureng Districts. Exploration surveys are intended to obtain information on the distribution of sites related to palaeolithic potential in the region. The results of the study showed the development of the technology of the palaeolithic stone tools, including flakes, hand-held axes, impact axes, and axe axes. Technological developments in stone tools and palaeolithic culture in the Bone West region, as well as showing palaeolithic cultural connectivity both in the Soppeng region and in the Old Walennae depressed regions, especially in the Bone West region.
Hampir semua situs paleolitik di Cabbenge, Soppeng berada di tepi Sungai Walennae, baik yang terletak di teras sungai purba maupun yang ada sekarang ini. Mengingat Sungai Walennae berhulu di Kabupaten Bone (wilayah Bontocani), maka sangat memungkinkan di wilayah Bone yang terkoneksi dengan Sungai Walennae, terdapat situs-situs paleolitik yang sejaman dengan masa hunian tertua di wialayah Kabupaten Soppeng. Hal ini telah dipandu oleh hasil penelitian skripsi mahasiswa arekeologi, Unhas tahun 1990 di wilayah Mallinrung, Libureng, Bone yang melaporkan pertama kali bahwa di daerah tersebut ditemukan artefak litik, termasuk yang memiliki ciri teknologi paleolitik. Dalam kerangka memperluas area potensi tinggalan arkeologi jaman paleolitik di tepi Sungai Walennae, penelitian ini difokuskan pada wilayah Bone Barat, meliputi Kecamatan Bengo, Lamuru, Lappariaja, Kahu dan Libureng. Survei eksploratif dimaksudkan untuk memperoleh informasi sebaran situs terkait potensi paleolitik di wilayah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan teknologi alat batu paeolitik, diantaranya: alat serpih, kapak genggam, kapak perimbas, dan kapak penetak. Perkembangan teknologi alat batu dan budaya paleolitik di wilayah Bone Barat, sekaligus menunjukkan konektivitas budaya paleolitik baik di wilayah Soppeng maupun wilayah-wilayah depresi Walennae Purba khususnya di wilayah Bone Barat.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Bellwood, P., 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia. Edisi Revisi. Terjemahan dari Judul Asli: Prehistory of the Indo-Malaysia Archipelago. Penerjemah: T.W. Kamil. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Berg, Gerrit D. van den, Bo Li, Brum Adam, Grun Rainer, yurnaldi Dida, Moore mark W., Kurniawan Iwan, SetiawanRuly, Aziz Fachroel, Roberts Richard G., Suyono, Storey Michael, Setiabudi Erick, Morwood Michael J., 2015. Earliest Hominid Occopation of Sulawesi, Indonesia. Nature, vol 000; 1-4.
Duli, A., dan Nur, 2016. Prasejarah Sulawesi. Makassar: Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Hasanuddin.
Fakhri, 2017. Identifikasi Rangka Manusia Situs Gua Balang Metti, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Walennae, Vol. 15 No. 2 November 2017, hal. 89-100. Makassar: Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.
Fakhri, 2018. Arkeofauna Kawasan Karst Bontocani Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Walennae, Vol. 16 No. 1 Juni 2018, hal. 21-38. Makassar: Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.
Hakim, Budianto, 1990. Alat batu Situs Mallinrung, di Sisi Timur Sungai Walennae, Libureng, Bone. Skripsi. Jurusan Arkeologi, Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin
Hakim, B. dan Suryatman 2013. “Stone Tools technology and occupation phases at Batu Ejayya, South Sulawesi”. Review of Indonesian and Malaysian Affairs, 47: 47-62
Hakim, Budianto, 2017. Interpretasi Awal Temuan Gigi Manusia Di Situs Bala Metti, Bone Sulawesi Selatan dan Situs Leang Jarie Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Walennae, Vol. 15 No. 2 November 2017, hal. 19-30. Makassar: Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.
Heekeren, H .R Van, 1972. The Stone Age Indonesia. Verhaldelingen van het Koninklijk Instituut voor Tall-, Land Volkenkunde,61. The Hague; Martinus Nijhoof.
Pope, Geoffrey, 1984. Antropologi Biologi, Penerbit CV. Rajawali , Jakarta.
Poesponegoro, Marwati Djoened, 1984. Sejarah Nasional Indonesia I. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Suryatman, 2017. Artefak Litik di Kawasan Prasejarah Batu Ejayya: Teknologi Peralatan Toalian di Pesisir Selatan Sulawesi. Walennae, Vol. 15 No. 1 Juni 2017, hal. 1-18. Makassar: Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.
Zaim, Y., Tanudirdjo, D.A, Widianto. H., Simanjuntak, T., 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah, Jilid 1 Prasejarah. Ed. Jilid: Truman Simanjuntak dan Harry Widianto. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve & Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.