PERSPEKTIF ARKEO-HISTORIS MIGRASI BUGIS DAN MAKASSAR: KUASI JARINGAN NASIONALITAS NUSANTARA

Main Article Content

M. Irfan Mahmud

Abstract

Arus migrasi orang Bugis dan Makassar tampaknya lebih di dorong oleh mentalitas budaya dan konflik lokal. Dalam tulisan ini, akan di uraikan bagaimana arus migrasi orang-orang Bugis dan Makssar secara tidak sadar menggantikan posisi majapahit dalam proyek nasionalitas yang lebih permanen. Disini dapat dilihat bahwa, keberhasilan orang bugis dan makassara dalam menguasai jaringan nasional nusantara terletak pada interaksi sosial, ekonomi, politik dan agama bersifat non formal yang sangat bertolak belakang dengan upaya-upaya politik formal yang dilakukan oleh kerajaan Majapahit sebelumnya.

Article Details

Section
Articles

References

Abdullah. Hamid. 1984. "Peranan Militer Bugis pada Abad XVIII di Semenanjung”. Analisis Kebudayaan. VI.2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. .

Abidin. Andi Zainal. 1983, Persepsi Orang Bugis, Makassar tentang Hukum. Negara dan Dunia Luar. Bandung: Alumni. •

Abidin. Andi Zainal. 1985. Wajo Abad XV-.XVI. Bandung: Alumni. .

Ambaly, Hasan Muarif. 1998. Menemukan Peradaban. Cet. 1. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, 1998, bhl. 60

Andaya, Leonard Y. 1970. "Bugis Emigration in the Late Seventeenth Century". Unpublished ‘d essay.

Andaya, Leonard Y. 1975. The Nature of Kingship in Bone . In Precolonial State Systems in SoutheasJ Asia. The Malay Peninsula, Sumatra, Bali-Lombok, South Celebes, Edited by Anthony Reid and Lance Castle. Kuala Lumpur The Council of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society.

Anonim. 1984. Cerita Rakyat Daerah Sulawesi Selatan . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah.

Anwar, H. Rosihan. 1985. "Kisah Dua Peta Indonesia Huruf Bugis". Sinar Harapan, tanggal 24 Agustus 1985, hal 2.

Batin, J. 1964. Problems of Personality in the Reinterpretation of Modern Malayan History. In Malayan and Indonesian Studies, Essays Presented to Sir Richard Winstedt; Edited by John Bastin and R. Roolvink. Oxford: Clarendom Press.

Bulbeck, David. dan Bagyo Prasetyo. 1999. "Tentative Final Report The Origins of Complex Society South Sulawesi". Report to Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Unpublished).

Cense, A.A., dan H.J. Heeren. 1972. Pelajaran dan Pengaruh Kebudajaan Makassar-Bugis di Pantai Utara Australia, Jakarta: Bhratara.

Cortesao, Armando. 1944. The Suma Oriental of Tome Pires. Vol. I. Second Series. London: Hakluyt Society.

De Graaf. 1987. Runtuhnya Istana Mataram. Jakarta: Grafiti Pers.

Fadillah, Moh. Ali. 1990. "Sumbawa: Islamisasi, Makasarisasi, dan Subordinasi". Berkala Arkeologi; No.1, tahun XI. Yogyakarta: Balai Arkeologi Yogyakarta

Fadillah, Moh. Ali. 1989. "Beberapa Catatan tentang Lontara". Amerta 11. Jakarta : Puslit Arkenas, hal. 41-53.

Fadillah, Moh. Ali. 1999. Warisan Budaya Bugis di Pesisir Selatan Denpasar. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Haris, Tawaluddin. 1986. "Mesjid Luwu: • Sebuah Tinjauan Arsitektur". Pertemuan Ilmiah Arkeologi, IV. Jakarta: Puslit Arkenas.

Johan Nyompa. M. 1983. "Sawerigading ke Cina". Ujungpandang: laporan penelitian lapangan Fakultas Adab IAIN Alauddin Ujungpandang. [tidak tetbit].

Lineton, Jacqueline. 1975. Pasompe' Ugi: Bugis Migrant and Wanderers. Archipel 10. Paris: du Centre National de la Recherche Scientifique.

Mattulada, "Beberapa Aspek Gotong Royong dalam Masyarakat Bugis-Makassar". Berkala Berita Antropologi Th. IX, 30 Februari 1977.

Moen MG., A. 1994. Siri Na Pacce. Ujungpandang: Yayasan Makassar Press

Mukhlis. 1995. "Somba 0pu Jantung Hati Makassar". Makalah Seminar Penelusuran Hari Lahirnya Makassar. ujungpandang, [tidak tetbit].

Musa, Rahman, dlck:. 1983/4. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Textbook III, Ujung Pandang: Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, IAIN Alauddin.

Noorduyn, J. 1983. "De Handelsrelaties van het Makassaarse riJ1c volgens de Notitie van Comelis Speelman uit 1670," Nederlandse Historische Bronnen uitgegeven door het Nederlands Historisch Genootschap, Ill Amsterdam, Verloren, hal.97-123.

Noorduyn, J. 1983. 1987. "Silsilah Bugis dari Keluarga Raja Muda di Kerajaan Johor". Makalah Seminar Antarbangsa: Bahasa, Kesusastraan, dan Kebudayaan Melayu, Bandar Seri Begawan, 3-8 Ogos 1987.

Petras, Christian. 1973. Sumber Kepustakaan Eropa Barat mengenai Sulawesi Selatan. [West European Library Sources Concerning South Sulawesi]. Dies Natalis XXI Book of the Faculty of Law, Hasanuddin University. Ujungpandang (tidak tetbit).

Petras, Christian. 1996. The Bugis. First Edition. Cambridge, Massachusettts: Blackwell.

Poelinggomang, Edward L. 1991. "Proteksi dan Perdagangan Bebas, Kajian tentang Perdagangan Makassar pada Abad ke- 19". Amsterdam: Cenrale Muisdrukkerij VU [Disertasi, belum tetbit].

Sodrie, Ahmad Cholid. 1985. "Prasasti Loloan Bali: sebuah Studi Pendahuluan". PIA III. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Sodrie, Ahmad Cholid. 1986. "Peninggalan Kepurbakalaan Islam di Pulau Serangan: Sumbangan Data bagi Arkeologi". PIA IV. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Soebartoko. 1981. Merantau Bagi Orang Wajo. INTIM, No. 4 Tahon 1981.

Spillett, Peter. 1998. "Tbe Search for Pre- Colonial History of Timor: Using Methods and Techniques of Oral Testimony, Interviewing and Recording". Jurnal Arkeologi Sulawesi Selatan dan Tenggara, Walannae, No. 1 - Juli 1998.

Sulistyo, Bambang. 1995. "Tinjauan Budaya Tradisi Perantauan Suku Bugis dan Makassar Abad XVIlI-XIX". Seminar Memperingati hari Purbakala ke 82. Ujungpandang, 25 Juli 1995 di Tamalanrea Unhas.

Sutherland, H. 1980. "Mestiros as Middlemen? Etnicity and Access in Colonial Makassar". Leage V1'Urche: Paper Konfrensi Indonesia-Belanda, 3 Juni 1980.

Wati, Arena. 1973. Silsilah Melayu dan Bugis. Cet. 1. Kuala Lumpur: Pustaka Antara.