PUSAT PERDABAN ABAD XV-XVIII KERAJAAN BUKI SELAYAR SULAWESI SELATAN
Main Article Content
Abstract
The center of Kingdom of Buki was known as a teritory of a powerfull dinasty and reaches their golden age in XV to XVI century based on the foreign ceramics population found. In the next centuries, Buki was still became a powerful dinasty when the Islamic influence spread stronger in XVIII century. At the top of Islamic influence's glory, there was a control to the Silolo site's area that located in the east side of the Kingdom of Buki. But the site of Buki was a still a center for the elite of the kingdom. Buki, Selayar is quite interesting for a research to get a more accurate data. There is several finds like, Maros point (serration arrow point) that found in Batang Mata Sappo area, human skull from Batu Tumpa cave at Bonto Sikuyu, and many other finds. These kinds of finds commonly found in South Sulawesi but Selayar is placing an important position based on the quantity and the quality of its finds.
Pusat Kerajaan Buki dikenal sebagai wilayah dinasti yang kuat dan mencapai zaman keemasan mereka di abad XV - XVI berdasarkan populasi keramik asing yang ditemukan. Pada abad-abad berikutnya, Buki masih menjadi kerajaan yang kuat ketika pengaruh Islam menyebar lebih luas di abad XVIII. Pada puncak kejayaan pengaruh Islam, ada kontrol terhadap area situs Silolo yang terletak di sisi timur Kerajaan Buki. Tapi situs Buki masih menjadi pusat elit kerajaan. Buki, Selayar cukup menarik untuk sebuah penelitian untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Ada beberapa temuan seperti, maros poin (mata panah bergerig) yang ditemukan di daerah Batang Mata Sappo, tengkorak manusia dari gua Batu Tumpa di Bonto Sikuyu, dan banyak temuan lainnya. Temuan semacam ini umumnya ditemukan di Sulawesi Selatan tetapi Selayar menempatkan posisi penting berdasarkan kuantitas dan kualitas temuannya.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Ambary, Hasan Muarif. 1998. Menemukan Peradaban: Arkeologi dan Islam di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Groeneveldt, W.P. 1960. Historical Notes on Indonesia and Malaya: Compiled from Chinese Souces. Jakarta: Bharata.
Leur, J.C., Van. 1995. Indonesia Trade and Society. The Hague and Bandung LW. Van Hoeven Ltd.
Mahmud, M. Irfan. 1998. "Dinamika Impresi Tauhid pada Inskripsi Nisan Kubur di Nusantara", dalam Dinamika Budaya Asia Tenggara Pasifik. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah Jawa Barat.
Mahmud, M. Irfan. 2000. "Aparatus Islam pada Inskripsi Nisan Kuna Kedatuan Luwu", dalam Moh Ali Fadillah & Iwan Sumantri, Kedatuan Luwu: Perspektif Arkeologi, Sejarah dan Antropologi. Makassar: Balai Arkeologi Makassar, hal. 115-136.
. 2001. "Determinasi Budaya Islam di Wilayah Pinggiran kekuasaan Bugis", dalam WalennaE, No. 6, hal. 73-90.
Mahmud, M. Irfan. 2003. Kota Kuno Palopo: Dimensi Fisik, Sosial dan Kosmologi. Cet. 1. Makassar: Masagena Press.
Mahmud, M. Irfan. 2006. "Kota Tosora", dalam Rr. Triwurjani et. al., Pemukiman di Indonesia: Perspektif Arkeologi. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, hal. 221-224.
Noorduyn, J. 1956. "De Islamisering van Makassar" dalam BKI, No. 112.
Novita, Aryandini. 1998/1999. "Sistem Pertahanan di Batavia Abad XVII-XVIII", Dalam Pertemuan Ilmiah Arkeologi VII. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, hal 32-38.
Poelinggomang, Edward L 2002. Makassar Abad XIX: Studi Tentang Kebijakan Perdagangan Maritim. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Poelinggomang, Edward L. 2007. "Sejarah Kota Makassar Sebagai Kota Niaga dan Kota Maritim", Makalah dalam Seminar 400 Tahun makassar. Sahid Jaya Hotel & Convention, 30 Juni 2007.
Paeni, Mukhlis. 2007. "Somba Opu Pusat Niaga Nusantara Abad XVII. Sebuah Studi Tentang Kota Pantai Nusantara", Makalah dalam Seminar 400 Tahun Makassar. Sahid Jaya Hotel & Convention 30 Juni 2007.