SITUS BACUKIKI DI KOTA PARE-PARE: PELUANG PEMANFAATAN SEBAGAI OBJEK WISATA BUDAYA
Main Article Content
Abstract
The history revealed that The Kingdom of Bacukiki, Parepare (now is a part of South Sulawesi was visited by Portuguese ships around XVI century in the same period with Suppa, Alitta, Sidenreng and Siang Kingdom. Nowadays, the ex-river harbour called "Soreang padangkange" not far from the ex-market "lontange" still can be seen. According to locale's information, the "Lontange" market was the place to manages goods from abroad. Based on the research conducted by Balai Arkeologi Makassar, the maket site "Lontange" had been used as a trading activities and a number of ancient coin from XVI till XVIII century also found there. Another archaeological remains found are the Bacukiki Kingdom Burial Site and also an ancient mosque. Besides, there also found a sacred ceremonial place where "Tolotang" beliefers celebrate an annual ceremony which located at Buluroang, the top of mount Bacukiki. The precence of Bacukiki site, hoped can be developed as one of the cultural tourism object.
Sejarah mengungkapkan bahwa Kerajaan Bacukiki, Parepare dikunjungi oleh kapal-kapal Portugis sekitar abad XVI pada periode yang sama dengan Kerajaan Suppa, Alitta, Sidenreng dan Siang). Saat ini, pelabuhan bekas sungai bernama "Soreang padangkange "tidak jauh dari bekas pasar" lontange "masih dapat dilihat. Menurut informasi lokal, pasar" Lontange "adalah tempat untuk mengelola barang dari luar negeri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Makassar, situs pembuat" Lontange "telah digunakan sebagai kegiatan perdagangan dan sejumlah koin kuno dari abad XVI hingga XVIII juga ditemukan di sana. Sisa-sisa arkeologis lain yang ditemukan adalah Situs Pemakaman Kerajaan Bacukiki dan juga sebuah masjid kuno. Selain itu, juga terdapat tempat upacara sakral di mana Para penganut agama "Tolotang" merayakan upacara tahunan yang berlokasi di Buluroang, puncak gunung Bacukiki, yang menjadi lokasi sebelum situs Bacukiki, diharapkan dapat dikembangkan sebagai salah satu objek wisata budaya.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Ambary, Hasan Muarif. 1998. Menemukan Peradaban, Jejak Arkeologi dan Historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu Ilmu.
Barth, F. 1969. "Introduction", in F. Barth (ed.), Ethnic Groups and Boundaries. Bos¬ton: Little Brown.
Childe, V.G. 1935. "Changing Methods and Aims in Prehistory, Presidential Address for 1935", Proceedings of the Prehistory Society I.
Druce, S.C. 2001. Exploring Early Political and Economic Ties between West Soppeng and Suppa from about the late Thirteenth Century Until the Mid-Fifteenth Century My, Mar¬riage and, Trade WalennaE 4 (6).
Darmawan, dkk. 1994. Benda Cagar Budaya di Kabupaten Majene Sulawesi Selatan, (Laporan Penelitian) Ujungpandang, Suaka PSP Sulselra (Tidak Terbit).
Ericksen, Thomas Hylland. 1993. Ethnicity and Nationalism, Anthropological Perspectives. London: Pluto Press.
Ford, Richard I. 1973. "Archaeology Serving Humanity", in Charles L.
Fritz, Jhon M. 1973. "Relevance, Archaeol¬ogy and Subsistence Theory", in Charles L. Redman (ed.), Research and Theory in Current Archeology. New York: Jhon Wiley & Sons.
Gunadi, Kasnowiharjo. 2001. Manajemen Sumber Daya Arkeologi LEPHAS Unhas.
Gertz, C. 1963. "The Integrative Revolution: Primordial Sentiments and Civil Politics in the New States", in C. Geertz (ed.), Old Societies and new States. New York: The Free Press.
Hodder, Ian. 1982. Symbols in Action. Cam¬bridge: Cambridge University Press.
Irfan Mahmud, M. 2000. "Perspektif Arkeo-Historis Migrasi Bugis dan Makassar: Kuasai Jaringan Nasionalitas Nusantara". Walennae no. 4.
Pelras, Ch. 1981. "Celebes sud-Avant Islam Selon Les Premiers Temoignes Entroger". Archivel 21.
Pelras, Ch. 1985. "Religion in South Sulawesi". Archipel 29, Paris.
Pelras, Ch .1996. The Bugis. Oxford: Blackwell Publishers.
Pelras, Ch. 1998. Bugis Culture, a Tra¬dition of Modernity", Kathryn Robinson & Muklis Paeni (eds.), Liv¬ing Through Histories, Culture History and Social Life in South Sulawesi. Canberra: Australia Na¬tional University & ANRI.
Rukendi, Ccep. 2005. "Menciptakan penelitian Sosial yang bermanfaat bagi subyek penelitian dalam pembangunan Pariwisata". Jurnal Kebudayaan dan Pariwisata, Vol XIII, 2OO5.
Redman (ed.), Research and Theory in current Archaeology. New York: Jhon Wiley & Sona: 83-111.
Shanks, M. & C. Tilley. 1992. Reconstructing Archaeology: Theory and Practice. London: Routledge.