INTERPRETASI LUKISAN HASIL SURVEI DI GUA POMINSA DAN SUGI PATANI, KABUPATEN RAHA, SULAWESI TENGGARA: LUKISAN MASA PRASEJARAH ATAU BUKAN?

Main Article Content

Budianto Hakim

Abstract

Leang Sakapao sebagai salah satu gua prasejarah di Sulawesi Selatan, menjadi perhatian dalam mengungkapkan tentang bagaimana aktivitas manusia pendukungnya tidak dapat terlepas dari usaha untuk merekonstruksi lingkungan aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi lingkungan pada masa penghunian di era prasejarah. Metode yang digunakan berupa pengumpulan data pustaka dan pendataan situs yang dilanjutkan dengan analisis artefaktual dan non artefaktual serta interpretasi data. Hasil rekonstruksi lingkungan leang Sakapao dapat dikatakan bahwa untuk memahami dan mengungkap pola kehidupan manusia prasejarah pada jaman mesolitik, mengenai lingkungan merupakan faktor penentu.

Article Details

Section
Articles

References

Asikin, Indah Nurani, 1994. “Pendekatan Keruangan Dalam Kajian Pemukiman Gua”. Makalah dalam EHPA, Palembang.

Bernadetha, AKW, 1996. “Laporan Penelitian Gua Prasejarah Di Muns, Sulawesi Tenggara”. Balar Makassar.

Due Awe, Rokus, 2000. “Lukisan Dinding Gua Di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara: Identifikasi Jenis Hewan”. Walennae No. 4. Balar Makassar.

Kosasih, E.A, 1996. “Seni Lukisan Gua Di Indonesia Dalam Kaitan Dengan Penyelamatan Lingkunagnnya”. Makalah Dalam EHPA, Ujung Pandang.

_________, 1998. “Data Lukisan Gua Dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara: Kajian Makna Motif Lukisan Dalam Kehidupan Masyarakat Pendukungnya”. Makalah Dalam EHPA, Cipatung.

Hakim, Budianto. 2005. “Laporan Penelitian Gua Berlukis di Kabupaten Raha, Provinsi Sulawesi Tenggara”. Balai Arkeologi Makassar.

Intan, Suaib Fadhlan. 2005. Geologi Situs-Situs Gua (Pinda, Paminsa, Lansifora 2, Lakuba) Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam: “Menguak Tabir Kehidupan Masa Lalu dan Kini”. Balai Arkeologi Makssar

Susilowati, Nenggih. 2000. Ragam Senjata Pada Lukisan Dinding Gua di Pulau Muna: Tinjauan Jenis dan Fungsinya. Walanae No.4. Balai Arkeologi Makassar

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>