CORE ARTEFACT OF THE LIANG UTTANGNGE I: THE EVIDENCE OF THE PRESENCE OF LATE PLEISTOCENE CULTURE IN THE HIGHLAND KARST REGION OF SULAWESI ARTEFAK INTI SITUS LIANG UTTANGNGE I: BUKTI KEHADIRAN BUDAYA PLEISTOSEN AKHIR DI DATARAN TINGGI KAWASAN KARST SULAWESI
Main Article Content
Abstract
This research examine core artefact from Liang Uttangnge 1 Site in Mallawa, Maros. Core Artefacts that found in this site are presenting the new data for prehistory sites in the karst highland of South Sulawesi. The archaeological excavation is the method to collect the data and where the data then examine for its raw materials, technology, and core artefacts identification. The result of this identification explain that there are some tipology of core artefacts in Liang Uttangnge 1 Site, that is choping tools, polyhedral, and hand axe. The artefacts are dominated by limestone which come from pabble-cobbles sized materials from around area site. Core artefacts are monofacial and bifacial that made by radial core reduction technic. This finding explains the presence of older life in the highland karst area in Sulawesi which is thought to have originated from the last pleistocene. This data support the idea that during the late pleistocene the Liang Uttangnge 1 was inhabited by two different groups, that is core artefact creator group, and the rock art creator group
Penelitian ini mengkaji artefak inti yang berasal dari Situs Liang Uttangnge 1 di Mallawa, Maros. Keberadaan artefak inti di situs ini merupakan data terbaru untuk situs-situs prasejarah di kawasan karst dataran tinggi Sulawesi Selatan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu ekskavasi arkeologi kemudian dikembangkan dengan metode identifikasi bahan, teknologi, dan tipologi artefak inti. Hasil identifikasi tersebut menjelaskan jika terdapat beberapa tipe artefak inti di Situs Liang Uttangnge, diantaranya kapak penetak, polihedral, dan kapak genggam. Artefak tersebut didominasi dari bahan gamping yang berasal dari bahan ukuran kerakal dan brangkal yang berasal dari sekitar situs. Teknik pengerjaan dengan cara monofasial dan bifasial yang sebagian dipangkas dengan cara radial core. Penemuan ini menjelaskan kehadiran kehidupan yang lebih tua di daerah karst dataran tinggi di Sulawesi yang diperkirakan berasal dari kala Pleistosen akhir. Hal ini juga mendukung pendapat jika kala Pleistosen akhir di situs Liang Uttangnge telah dihuni oleh dua kelompok yang berbeda, yaitu pembuat artefak inti dan kelompok pembuat gambar.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Allin, G., Adithyama, S., & Simanjuntak, T. (2017). Descriptive Analisys of Palaeolithic Stone Tools from Sulawesi, Collect by Indonesia-Dutch Expedition in 1979. Amerta, 35, 75–92. https://doi.org/10.24832/amt.v35i2.252.
Anderfsky, W. (2008). Lithic Technology. Cambridge University Press.
Aubert, M., Brumm, A., Ramli, M., Sutikna, T., Saptomo, E. W., Hakim, B., Morwood, M. J., van den Bergh, G. D., Kinsley, L., & Dosseto, A. (2014). Pleistocene Cave Art from Sulawesi, Indonesia. Nature, 13422, 223–227. doi:10.1038/nature13422
Aubert, M., Lebe, R., Oktaviana, A. A., Tang, M., Burhan, B., Hamrullah, Jusdi, A., Abdullah, Hakim, B., Zhao, J. X., Geria, I. M., Sulistiyanto, P. H., Sardi, M., & Brumm, A. (2019). Early Hunting Scene. Nature, 1–4. https://doi.org/10.1038/s41586-019-1806-y
Bartstra, G. J., & Basoeki. (1983). Recent work on the Pleistocene and the Palaolithic of Java . Currrent Anthropology, 3(2), 241–244.
Bordes, F. (1968). The Old Stone Age. World University Library.
BPCB. (2013). Laporan Survey Penyelamatan Situs-Situs Paleolitik di Lembah Walennae, Cabbengnge, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
Brumm, A., Hakim, B., Ramli, M., Aubert, M., van den Bergh, G. D., Li, B., Burhan, B., Saiful, A. M., Siagian, L., Sardi, R., Jusdi, A., Abdullah, Mubarak, A. P., Moore, M. W., Roberts, R. G., Zhao, J., McGahan, D., Jones, B. G., Perston, Y., … Morwood, M. J. (2018). Correction: A reassessment of the early archaeological record at Leang Burung 2, a Late Pleistocene rock-shelter site on the Indonesian island of Sulawesi (PLoS ONE (2018) 13, 4 (e0193025) DOI: 10.1371/journal.pone.0193025). PLoS ONE, 13(8). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0202357
Brumm, A., Langley, M. C., Moore, M. W., Hakim, B., Ramli, M., Sumantri, I., Burhan, B., Saiful, A. M., Siagian, L., Suryatman, Sardi, R., Jusdi, A., Abdullah, Mubarak, A. P., Hasliana, Hasrianti, Oktaviana, A. A., Adhityatama, S., Van Den Bergh, G. D., … Grün, R. (2017). Early human symbolic behavior in the Late Pleistocene of Wallacea. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 114(16). https://doi.org/10.1073/pnas.1619013114
Brumm, A., Langley, M., Hakim, B., Perston, Y., Suryatman, Oktaviana, A. A., Burhan, B., & Moore, M. W. (2020). Scratching the Surface: Engrave Cortex as Portable Art in Pleistocene Sulawesi. Journal of Archaeological Method and Theory. https://doi.org/10.1007/s10816-020-09469-4
Brumm, A., Oktaviana, A. A., Burhan, B., Lebe, R., Zhao, J. X., Sulistiyarto, P. H., Ririmasse, M., Adityatama, S., Sumantri, I., Aubert, M., & Hakim, B. (2021). Oldest Cave Art Found in Sulawesi. Science Advance, aebd4648, 1–12. https://doi.org/10.1126/sciadv.abd4648
Bulbeck, D., Pasqua, M., & Di Lello, A. (2000). Culture history of the Toalean of South Sulawesi, Indonesia. Asian Perspectives, 39(1–2), 71–108. https://doi.org/10.1353/asi.2000.0004
Hakim, B. (2018). Sebaran Situs Paleolitik di Tepi Aliran Sungai Walennae Wilayah Bone Barat, Sulawesi Selatan. Walennae, 16(2). http://doi.org/10.24832/wln.v16i2.319
Hasanuddin. (2017). Gua Panninge Di Mallawa, Maros, Sulawesi Selatan: Kajian Tentang Gua Hunian Berdasarkan Artefak Batu Dan Sisa Fauna. Naditira Widya, 11(2), 81–96 https://doi.org/10.24832/nw.v11i2.210
Hasanuddin. (2018). Budaya Austronesia Awal dan Persentuhannya dengan Budaya Lokal (Toala) di Kawasan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Tahap 1.
Hasanuddin, Akw, B., Saiful, A. M., Yondri, L., Sumantri, I., Nur, M., & Ansyary, K. Al. (2020). Interaction Between the Toalean and Austronesian Cultures. 44, 329–349. https://doi.org/https://doi.org/10.7152/jipa.v44i0.15675
Heekeren Van H. R. (1957). The Stone Age of Indonesia. ’S.Gravenhage-Martinus Nijhoff.
Heekeren, H. R. Van. (1972). Stone Age of Indonesia (second). The Haggue-Martinus Nijhoff.
Keates, S. G., & Bartstra, G. J. (1992). Island Migration of Early Modern Homo Sapiens in Southeast Asia: the Artifact from the Walanae Depression, Sulawaesi, Indonesia . Palaeohistoria, 33/34, 19–30.
Keates, S. G., & Bartstra, G. J. (2001). Observation on Cabenge and Pacitanian Artefact from Island Southeast Asia. Quartar, 51/52, 9–32. https://doi.org/10.7485/QU51_01
Moore, M. W., & Brumm, A. (2009). Homo Floresiensis and the African Oldowan. In E. Hovers & D. R. Braun (Eds.), Interdisiplinary Aproach to the Oldowan. Springer Science-Bussines Media.
Saiful, A. Muh. (2019). Suidae Dalam Strategi Subsistensi Penghuni Liang Panningnge, Maros, Sulawesi Selatan. Universitas Gadjah Mada.
Sardi, R. (2017). Survey dan Ekskavasi Kawasan Situs Paleolitik Herlang Kabupaten Bulukumba. Makassar. Balai Arkeologi Sulawesi Selatan, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Suryatman, Fakhri, Sardi, R., & Hakim, B. (2020). Perkembangan Teknologi Artefak Serpih Batu pada Paruh Awal Holosen di Liang Batti, Sulawesi Selatan. Berkala Arkeologi, 4(2). 10.30883/jba.v40i2.585
Suryatman, N., Hakim, B., Mahmud, M. I., Fakhri, N., Burhan, B., Oktaviana, A. A., Saiful, A. M., & Syahdar, F. A. (2019). Artefak Batu Preneolitik Situs Leang Jarie: bukti teknologi Maros point tertua di kawasan budaya Toalean, Sulawesi Selatan. Amerta, 37(1), 1–17. https://doi.org/10.24832/amt.v37i1.1-17