MANFAAT PELESTARIAN WARISAN BUDAYA “HIDUP” DI SEWO, SOPPENG
Main Article Content
Abstract
Soppeng rich with megalithic tradition remains, probably similar with Toraja. Unfortunately, archaeological interests and development sectors are not design within multi-sectors planning blueprint. Archaeological remains and ceremonial activities, for instance Sewo site, is lack with appropriate management which can be sell to support Soppeng's local income increase of tourism sector. In fact, an integrated Sewo site exploitation and management may brings a new concept which has its implication widely, even with social and economical measurements as well.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Anonim. 1997. Himpunan Peraturan Perundangan Republik Indonesia Tentang Benda Cagar Budaya. Jakarta: Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepur-bakalaan - Departemen Pendidikan Nasional.
Andari, Citra. 1997. "Kompleks Megalit Sewo, Kabupaten Soppeng" (laporan penelitian). Ujung Pandang: Balai Arkeologi.
Diniasti, Aliza. 1997/1998. "Pengelolaan Warisan Budaya "Hidup" di Tenganan Pegringsingan dan Penglipuran (Bali)". Pertemuan Ilmiah Arkeologi VII. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Dradjat, Hari Untoro. 1992. "Pelestarian dan Pemanfaatan Situs". Diskusi Ilmiah Arkeologi VIII. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.
Hasanuddin. 1989. Peninggalan Megalitik Sewo (skripsi). Ujung Pandang: Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin.
Hidayat, Muhammad. 1995. "Peninggalan Sejarah dan Purbakala di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng" (laporan penelitian). Ujung Pandang: Suaka Peninggalan Ssejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Kallupa, Bahru, et.al. 1986. Survei Pusat Kerajaan Soppeng 1100 - 1986. Ujung Pandang: Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan dan Tenggara.
Sedyawati, Edi. 1993/1994. "Arkeologi dan Jati Diri Bangsa". PIA VI. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Soejono, R.P. 1984. "Jaman Prasejarah di Indonesia". Sejarah Nasional In¬donesia I. Jakarta: PN. Balai Pustaka.
Sukendar, Haris. 2001. Sumber Daya Arkeologi Sulawesi dan Pemberdayaannya dalam Menunjang Pembangunan dan Pariwisata, dalam M. Irfan Mahmud (ed.), Memediasi Masa Lalu: Spektrum Arkeologi dan Pariwisata. Cet. 1. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin.