ALAT BATU BERGERIGI DARI SITUS WESSAE, BARRU, SULAWESI SELATAN

Main Article Content

Danang Wahju Utomo

Abstract

Situs Wessae merupakan lokasi yang memiliki temuan artefak perkakas batu yang sangat padat. Perkakas batu sangat berkaitan dengan sistem mata pencaharian manusia, yang umumnya mengarah pada kehidupan berburu binatang. Perkakas batu di situs Wessae sangat variatif yang terlihat dari beberapa tipologi. Pembahasan kali ini masih sebatas pada masalah teknologi dan tipologi serta apakah memiliki kesamaan dengan alat batu bergerigi dari situs-situs hunian dan ceruk di Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian, untuk melihat kehidupan manusia prasejarah di situs Wessae. Metode yang digunakan diantaranya pengumpulan data, pengelompokan data dan analisis data. Hasil yang diperoleh bahwa penemuan alat batu bergerigi menambah data persebaran alat batu di Sulawesi Selatan. Budaya Toala tidak hanya terdapat di situs-situs hunian gia tetapi juga di situs terbuka, seperti di situs Wessae. Kehidupan mengenai manusia pendukungnya sebenarnya masih banyak terungkap, kemungkinan situs Wessae sebagai situs perbengkelan. 

Article Details

Section
Articles

References

Anonim, 2001. Penelitian Arkeologi Prasejarah di Bukit Manggarupi, Bukit Bikulung, dan Bukit Sulenta, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, (laporan penelitian tidak terbit). Makassar: Balai Arkeologi.

-----------, 2001. Penelitian Arkeologi Prasejarah di Situs Wessae (Ralla), Kecamatan Taneteriaja, Kabupaten Barru, Propinsi Sulawesi Selatan, (laporan penelitian tidak terbit). Makassar: Balai Arkeologi.

-----------, 2003. Karakter Situs Wessae, Berdasarkan Temuan Perkakas Batu, (laporan penelitian tidak terbit). Makassar: Balai Arkeologi.

Bellwood, Peter, 1995. Archaeological Research in the Northern Molluccas 1991-1994. A Preliminary Report.

Bordes, F., 1970. The Old Stone Age, (translated from the French by J.F. Anderson). New York, Toronto: Mc. Graw-Hill Book Co.

Bowdler, Sandra, 1990. 'The Earliest Australian Stone Tools and Implications for Southeast Asia", kertas kerja pada Congres Indo-Pacific Prehistorian Association. Yogyakarta.

Hakim, Budianto, 2000. "Mata Panah Bergerigi dari Situs Pamangkulang Batua dan Batang Matasapo, Sulawesi Selatan", Walennae, No. 4. Makassar: Balai Arkeologi.

Heekeren, van H.R., 1947. "Rapport over de ontraving van de Bola Batue nabij Badjo, Bone, Zuid•Celebes", Oudheidkund_ige erslag. Batavia. •

Howel, Clark, 1977. Early Man (Manusia Purba), (terjemahan oleh S. Timan). Jakarta: Tira Pustaka.

Idrus, 1996. Analisis Teknologi terhadap Artefak Batu Situs Pacciro, Kecamatan Taneteriaja, Kabupaten Barru, (skripsi). Ujung-pandang: Universitas Hasanuddin.

Jones, Rhys, 1979. "The Piths Continent Problems Concerning the Human Colonization of Australia", Ann. Rev. Anthropology, 8. Koentjaraningrat,1986. Pengantar IlmuAntropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Laughlin, William S., 1979. "Hunting: An Integrating Biobehaviar System and Its Evolutionary Importance", dalarn Richard B. Lee dan Irven de Vore (ed.), Man the Hunter. New York: Aldine Publishing Company.

Mulvaney, D.J. dan R.P. Soejono, 1970. "The Australian-Indonesian Archaeological Expedition to Sulawesi", Asian Perspective, vol. XIII.

Nur, Muhammad, 2000. "Tipe Budaya Mesolitik di Sulawesi Selatan", Walennae, No. 4. Makassar: Balai Arkeologi.

Nusantara, A. Ariobimo, 1989. Kronologi Lukisan Dinding Gua di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan: Tinjauan Berdasarkan Analisis Kontekstual, (skripsi). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Sartono, S., 1991. "Tektonik Plestosen Atas di Asia Tenggara: Pengaruh terhadap Ekspansi dan Kolonisasi Wallecea dan Sahul", Seminar 100 Tahun Penemuan Pithecanthropus. Jakarta: Puslit Arkenas.

Semah, Francois, et. al., 1990. Mereka Menemukan Pulau Jawa. Jakarta: Puslit Arkenas.

Simanjuntak, Harry Truman, 1993. "The Identity of the Mesolithic in the Pegunungan Seribu", International Canference on Human Paleoecology. Jakarta: LIPI.

------------, 1993. "Perwajahan Mesolitik di Indonesia", Amerta, No. 13. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

------------, 1997 /1998. "Akhir Plestosen dan Awai Holosen di Nusantara (Bahasan Tentang Karakter dan Kronologi Budaya)". PIA VII. Jakarta: Puslit Arkenas.

Soejono, RP., 1984. Sejarah Nasional Indonesia I, edisi ke-4. Jakarta: PN. Balai Pustaka.

Tanudirdjo, Daud Aris, 1985. Budaya Sampung sebagai Budaya Transisi Masa Berburu dan Mengumpul Makanan Tingkat Lanjut ke Masa Bercocok Tanam, (skripsi). Yogyakarta: Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Gadjahmada.

------------, 1996. "Problema dan Prospek Kajian Seni Cadas Prasejarah di Indonesia", dalam Seminar Prasejarah Indonesia I, 1-3 Agustus 1996. Yogyakarta.