THE MORPHOLOGICAL COMPARISON OF THE STATUE TOMBSTONES IN THE ISLAMIC TOMB COMPLEXES IN MAKASSAR ETHNIC AREAS
Main Article Content
Abstract
Nisan arca merupakan tipe nisan yang memiliki bentuk menyerupai manusia. Nisan arca adalah bentuk kontinuitas dari sebuah produk budaya yang dikenal dengan sebutan arca megalitik, yang bertransformasi menjadi nisan arca pada masa peradaban Islam di Sulawesi Selatan. Penelitian ini sendiri dilakukan sebagai upaya untuk menelusuri nisan arca pada wilayah Etnik Makassar yang ditemukan pada delapan kompleks makam Islam yang tersebar di Kabupaten Bantaeng, Jeneponto dan Maros. Metode yang digunakan yaitu metode desk study yaitu penelusuran data awal terkait nisan arca di wilayah Etnik Makassar, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan. Setelah seluruh data terkumpul dilakukan proses analisis. Tahapan analisis dilakukan dengan proses klasifikasi data terhadap seluruh nisan arca untuk menentukan morfologi masing-masing. Sehingga diperoleh informasi bahwa nisan arca di wilayah Etnik Makassar terdiri atas beberapa variasi bentuk yang berbeda. Variasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu perbedaan kondisi etnografi, lingkungan dan sistem pengetahuan masyarakat setempat, serta periode pembuatan nisan arca itu sendiri.
Statue tombstones are a type of tombstones that resemble human beings. Statue tombstones are a form of the continuity of cultural products known as megalithic statues, which were transformed into statue tombstones during the Islamic era in South Sulawesi. This research was conducted to investigate the statue tombstones found in eight Islamic tomb complexes in Makassar Ethnic Areas in Bantaeng Regency, Jeneponto Regency, and Maros Regency. The desk study method was used to explore preliminary data related to the statue tombstones found in Makassar Ethnic Areas. Then, field data collection was carried out. The analysis process was carried out after all the required data had been collected. The analysis was carried out by classifying the data on the statue tombstones to determine their morphological features. Results of the analysis show that the statue tombstones have varied forms. The variety was influenced by several factors, namely the ethnographic conditions, environments and knowledge systems of the local communities, and the periods in which the statue tombstones were made.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Abdullah, A. (2016). Islamisasi di Sulawesi Selatan dalam Perspektif Sejarah. Paramita: Historical Studies Journal, 26(1), 86. https://doi.org/10.15294/paramita.v26i1.5148
Bahrir, S. (2009). Perbandingan Bentuk dan Ragam Hias Nisan Makam Islam pada Wilayah Pesisir dan Wilayah Pedalaman di Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin Makassar.
Duli, A. (2008). Bentuk dan Peranan Budaya Megalitik pada Beberapa Situs di Kabupaten Banteng. Walennae, 10(2), 19–43. https://doi.org/10.24832/wln.v10i2.190
Duli, A., Rahman, S. A., Sulistyo, B., Muhaeminah, Raodah, Rosmawati, & Sumalyo, Y. (2013). Monumen Islam di Sulawesi Selatan (M. A. Effendy (ed.); Pertama). Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan.
Fakhri. (2016). Situs Rampi: Masa Persebaran Arca Menhir dan Hubungannya dengan Wilayah Situs Terdekat. Jurnal Walennae, 14(1), 23–36. https://doi.org/10.24832/wln.v14i1.38
Fakhri, Mulyadi, Y., Suryatman, Makkaraka, I. A., Hamrullah, Ikram, M., Harris, A., & Alif, M. (2019). Rumah Peradaban Seko dan Rampi. Balai Arkeologi Sulawesi Selatan.
Geriya, W. (1982). Teori Antropologi Diakronis (Sebuah Ikhtisar). Jurusan Antrologi Universitas Udayana.
Handoko, W. (2016). Tradisi Nisan Menhir pada Makam Kuno Raja-raja di Wilayah
Kerajaan Hitu. Kapata Arkeologi, 10(1), 33–46. https://doi.org/10.24832/kapata.v10i1.216
Husni, M., & Hasanuddin. (2011). Potensi dan Sebaran Arkeologi Masa Islam di Sulawesi Selatan. Walennae, 12(1), 113–122. https://doi.org/10.24832/wln.v13i2.260
Iskandar, A. A. (1995). Estetika dan Makna Simbolik Ragam Hias pada Beberapa Kompleks Makam Kuna di Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. (2012). Peninggalan Sejarah Purbakala Kabupaten Takalar, Jeneponto, Bulukumba, Wajo dan Sidrap.
Mahmud, M. I. (2001). Determinasi Budaya Islami di Wilayah Pinggiran Kekuasaan Bugis. Walennae, 4(1), 73–90. https://doi.org/10.24832/wln.v4i1.122
Makmur. (2017). Laporan Penelitian Arkeologi Jejak Peradaban Islam dan Kolonial di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan.
Mene, B. (2011). Nisan Arca Situs Makam Kuno Manuba Kecamatan Mallusetasi Kabupaten Baruu. Papua, 3(1), 39–50. https://jurnalarkeologipapua.kemdikbud.go.id/index.php/jpap/article/view/93
Muhaeminah. (1996). Tipe Nisan Makam Kuna di Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo.
Muhaeminah. (2000). Variasi Tipe Nisan Wajo Sulawesi Selatan. Jurnal Walennae, 3(2), 29–40. https://doi.org/10.24832/wln.v3i2.102
Nur, M., & Hasanuddin. (2017). Unsur budaya Prasejarah dan Tipo-kronologi Nisan di Kompleks Makam Mattakko, Maros, Sulawesi Selatan. Arkeologi Papua, 9(1), 59–70. https://jurnalarkeologipapua.kemdikbud.go.id/index.php/jpap/article/view/207
Nur, M., Hasanuddin, Duli, A., Rosmawati, & Mansyur, S. (2019). Transformasi Arca Menhir Menjadi Nisan Arca di Wilayah Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Seminar Antarbangsa Ke-8 Arkeologi, Sejarah, Bahasa Dan Budaya Di Alam Melayu.
Prasetyo, B. (2013). Persebaran dan Bentuk-Bentuk Megalitik Indonesia: Sebuah Pendekatan Kawasan. Kalpataru, Majalah Arkeologi, 22(2), 89–100. https://doi.org/10.24832/kpt.v22i2.126
Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Humanika, 23(1), 61–79. https://doi.org/10.14710/humanika.v23i1.11764
Purnamasari, N. A. (2021). Nisan Arca dalam Ruang Budaya Etnik Makassar. Universitas Hasanuddin.
Purnamasari, N. A., Lenrawati, Limbong, D. S., Yusuf, M., & Sumaiyyah, D. (2021). Persebaran Nisan Arca di Sulawesi Selatan. Jurnal Arkeologi Papua, 13(1), 31–48. https://doi.org/10.24832/papua.v13i1.299
Purnamasari, N. A., Yusuf, M., Limbong, D. S., Raodah, Tang, M., Lenrawati, Hasliana, Hamzah, H., Sumaiyyah, D., & Rahmawati. (2020). Laporan Penelitian Desk Study Arkeologi: Persebaran Nisan Arca di Sulawesi Selatan.
Rosmawati. (2013). Perkembangan Tamadun Islam di Sulawesi Selatan, Indonesia: dari Perspektif Arkeologi dan Sejarah. Universiti Sains Malaysia.
Sidemen, I. A. W. (2017). Paradigma dalam Studi Kebudayaan.
Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan. (1983). Laporan Pengumpulan Data Peninggalan Sejarah dan Purbakala Kabupaten Jeneponto.