PERBANDINGAN PENGUBURAN KERANDA KAYU DI TANA TORAJA DENGAN KERANDA KAYU DI SABAH (BORNEO)-KALIMANTAN
Main Article Content
Abstract
Asal-usul tentang budaya keranda kayu di kawasan Tana Toraja belum diketahui dengan pasti. Namun berdasarkan studi perbandingan dengan kawasan lainnya di Asia Tenggara seperti kawasan Sabah di Borneo-Kalimantan, dapat memberikan gambaran tentang adanya persamaan bentuk dan bahkan asal-usul dari keranda kayu Toraja. Dengan menggunakan metode deskripsi dan perbandingan tipologi, dapat diketahui adanya persamaan bentuk maupun tata letak, sehingga dapat diasumsikan bahwa keranda kayu di kedua kawasan tersebut, berasal dari satu asal-usul budaya yang sama, atau kemungkinan besar keranda kayu Toraja berasal dari kawasan Sabah (Borneo)-Kalimantan pada masa lampau.
The origins of culture in the wood coffins in Tana Toraja region is not known with certainty. However, based on comparative studies with other regions in Southeast Asia as the region of Sabah on Borneo-Kalimantan, can provide a snapshot of the similarities of form and even the origin of the wooden coffin Toraja. By using the method of description and comparison of typology, typology can be known the equation as well as the layout, so it can be assumed that the wooden coffin in both regions, derived from a single origin of the same culture, or is likely to Toraja wood coffin comes from the region Sabah (Borneo)-Kalimantan in the past.
Article Details
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
- Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs E-Journal Walennae ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
- Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA), yang berarti Jurnal Walennae tidak memiliki tujuan komersial, berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik Hak Cipta.
- Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.
The Authors whose manuscript are published as detailed as follows:
- The publication rights of all Journal manuscript that published in the Walennae E-Journal website are held by the editorial board with the author's acknowledgement.
- Formal legal provisions for accessing digital articles of electronic journals in the decision of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike (CC BY-NC-SA) license, which means Walennae Journal has no commercial purpose, has the right to save, transfer media / format, manage in the form of databases, caring for, and publishing articles without asking permission from the Author as long as it keeps the name of the Author as the Copyright owner.
- Manuscripts published by printed and electronically open access for educational, research and library purposes. In addition, the editorial board is not responsible for copyright infringement
References
Belwood, Peter. (2000). Prasejarah Kepualauan Indo-Malaysia, (Edisi Revisi, Terjemahan). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Bernadeta, AKW. (1998). "Wadah Kubur Erong di Tana Toraja, Tradisi Tekno-religi Megalitik", dalam WalennaE, No. 2, hlm. 25 - 34. Makassar: Balai Arkeologi Makassar.
Bernadeta, AKW. (2007). "Erong, Salah Satu Bentuk Wadah Kubur di Tana Toraja, Sulawesi Selatan", dalam Nandatira Widya, 1(2), hlm. 189-205.
Bernadeta, AKW. (2009). "Bentuk-Bentuk Wadah Penguburan dalam Sistem Kepercayaan Masyarakat Mamasa, Sulawesi Barat", dalam WalennaE, 11 (1), hlm. 17 - 32.
Bernadeta, AKW. (2010). "Sistem Penguburan di Gua dan Ceruk di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara", dalam WalennaE, 12 (2), him. 119-132.
Chia, Stephen. (2008). "Prehistoric Sites and Research in Semporna", dalam Bulletin of Society for East Asian Archaeology, Vol.2, him. 1-7.
Chia, Stephen, Molijol, Peter. (2010). "Kajian Keranda Kayu Balak di Kinabatangan, Sabah", dalam Jurnal Arkeologi Malaysia, Bilangan 23, him 54-69.
Chia, Stephen, Koon, Peter. (2003). "Recent Discovery of An Ancient Log Coffin in Semporna, Sabah", dalam Sabah Society Journal, Volume 20, him. 35-43.
Chia, Stephen. AkinDuli, (2010). "Erong, Keranda Bangsawan Toraja" dalam Jurnal Lensa Budaya, 5 (2).
Duli, Akin. (1999). "Bentuk-Bentuk Kubur dalam Sistem Penguburan Orang Toraja, Suatu Studi Etnoarkeologi", disenaraikan pada Kongres dan Pertemuan Ilmiah Arkeologi VIII, di Yogyakarta, 15-18 Februari 1999.
Duli, Akin. (2001). "Peninggalan Megalitik Pada Situs Sillanan di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, Suatu Rekonstruksi Masyarakat Megalitik Berdasarkan Studi Etnoarkeologi". Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
Duli, Akin. (2010). "Peranan Keranda Erong Dalam Sistem Penguburan Masyarakat Toraja", disenaraikan dalam Seminar Internasional, dalam Rangka Dies Natalis Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin, tanggal 8-9 Desember 2010, di Makassar.
Duli, Akin dan Hasanuddin (ed). (2003). Toraja Dulu dan Kini. Makassar: Pustaka Refleksi.
Hartatik. (2004). "Penguburan Kedua Masyarakat Dayak Benuaq", dalam Jurnal Arkeologi Naditira Widya, 12, hlm. 43-55.
Hartatik. (2007). "Penguburan Masyarakat Dayak dan Toraja Dalam Perbandingan", dalam Jurnal Arkeologi Naditira Widya, 1(1), hlm. 61-77.
Mills, R.F. (1975). "Proto South Sulawesi and Proto Austronesian Phonology", Disertasi Ph.D., University of Nichigan, tidak terbit.
Sandarupa, Stanislaus. (2010). "Rahasia Penguburan Bayi Toraja ke Dalam Pohon". Makassar: Fakultas Sastra, Unhas.